Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) berhasil meraih pendapatan sebesar 115,9 juta dolar AS atau setara dengan Rp 1,6 triliun (kurs Rp 14.000).
Pendapatan anak usaha Garuda Indonesia ini berhasil meningkat 9,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017 dengan jumlah pendapatan 106,1 Juta dolar AS.
Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto menjelaskan pendapatan di kuartal I tersebut didapat dari kontribusi Line Maintenance sebesar 20 Juta dolar AS.
Kemudian dari Repair & Overhaul yang didalamnya merupakan bisnis airframe, component dan engine, sebesar 95,9 Juta dolar AS.
”Porsi ini sesuai dengan target perusahaan yaitu fokus pada bisnis perawatan komponen pesawat,” kata Iwan, di kantor Garuda, Jakarta Pusat, Rabu (30/5/2018).
Pada kuartal pertama 2018, GMF juga mencatatkan laba operasional 12.8 Juta dolar AS yang meningkat 2,2 persen atau 12.5 Juta dolar AS dibandingkan kuartal I 2017.
Sedangkan untuk laba bersih dicatatkan sebesar 7,4 Juta dolar AS.
Selain peningkatan pada pendapatan, GMF pun mampu meningaktkan kapasitas dan kapabilitas dengan penambahan kapabilitas airframe check untuk Boeing 737 Max.
Kemudian penambahan kapabilitas perawatan komponen pesawat sebanyak 56 part number untuk berbagai jenis pesawat, serta penambahan kapasitas hingga 14 line secara simultan untuk hangar narrow body (hangar 4).
“Di kuartal I 2018 ini pun GMF telah merealisasikan salah satu Strategic Initiatives-nya dalam pemutakhiran teknologi informasi berupa aplikasi baru Customer Relationship Management,” pungkas Iwan.