News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KEIN Rekomendasikan Soal BUMN ke Jokowi

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Soetrisno Bachir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Perkembangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu bagian bahasan kajian dalam rekomendasi peta arah perekonomian nasional yang disampaikan Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ke Presiden Joko Widodo.

Ketua KEIN Soetrisno Bachir mengaku, meski tidak secara khusus membahas BUMN, namun rekomendasi KEIN menjadi bagian yang tidak terpisahkan guna rekomendasi arah ekonomi nasional masa depan.

Banyak aspek yang dinilai untuk BUMN. Namun begitu, dia mengakui, BUMN memiliki kelebihan dan kekurangan yang dirasakan sampai kini, meski sudah mulai menunjukkan adanya perbaikan.

"Kami sudah berikan hasil kajian dan rekomendasinya ke Presiden dalam satu bagian isi peta arah rekomendasi perekonomian Indonesia,” kata Soetrisno Bachir, kemarin.

Soetrisno beranggapan, BUMN menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia masa depan.

BUMN Masih Merugi

Mengenai masih adanya BUMN yang rugi kendati jumlahnya semakin menyusut, Soetrisno menyampaikan bahwa itu fakta yang positif, untuk itu perlu meningkatkan serta menata BUMN agar semakin baik lagi.

Baca: SBY Pakai Batik Sidomukti, Prabowo Batik Parang Rante, Apa Maknanya?

Tercatat, hingga 2017, jumlah koorporasi BUMN yang masih tercatat rugi menurun jumlahnya dari 24 menjadi 12 perusahaan. Penurunan jumlah tersebut juga berdampak pada nilai kerugian keuangan BUMN yang merosot yakni tahun 2013 berjumlah Rp 13 triliun menjadi Rp 4 triliun akhir 2017.

Selain itu, laba keseluruhan yang diperoleh BUMN tahun 2017 juga meningkat dibandingkan 2016. Tahun 2017, laba BUMN mencapai Rp 183 triliun atau naik 10 persen dari tahun 2016.

"Kalau yang rugi jumlahnya berkurang, ya artinya bagus,” jelasnya.

Menteri BUMN Rini Soemarno juga menargetkan, ke depannya BUMN tidak ada lagi yang merugi dan bisa mencatatkan kinerja positif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini