TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan belum 100 persen devisa hasil ekspor yang masuk ke Indonesia.
“Dari 100 persen devisa hasil ekspor, hanya 85 persen yang masuk kembali ke Indonesia,” kata Darmin kepada awak media di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (27/7/2018).
Darmin menuturkan, dari 85 persen devisa hasil ekspor yang sudah di Indonesia itu, juga belum sepenuhnya dikonversi ke Rupiah, sebab, masih banyak pengusaha yang meminjam dana dari luar negeri, sehingga transaksinya harus menggunakan valuta asing.
“Macam-macam itu penyebabnya ada yang meminjam di bank di luar, banknya mensyaratkan buka rekening di bank kita, taro di bank luar negeri,” imbuh Darmin.
Baca: Presiden Jokowi Minta Pengusaha Simpan Uang Hasil Ekspor di Indonesia
Dirinya mengungkapkan, sebetulnya bisa saja pengusaha mencari perbankan asing yang ada di dalam negeri.
Dengan demikian, masuknya devisa ke Indonesia akan terpenuhi.
“Kalau begitu kan dua-duanya terpenuhi. Syarat dari banknya terpenuhi, devisanya masuk juga terpenuhi, misalnya seperti itu,” jelasnya.
Dijelaskan Darmin, pemerintah hanya memiliki kewenangan untuk memberikan imbauan kepada pengusaha.
Sebab, ada undang-undang yang mengizinkan pengusaha menyimpan devisa di luar negeri.
Seperti diketahui, Pemerintah terus berupaya memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia. Dalam pertemuan di Istana Bogor pada Kamis (26/7/2018), Presiden Joko Widodo juga meminta 40 pengusaha nasional untuk membawa pulang devisa hasil ekspornya ke Indonesia, sebagai upaya memperkuat cadangan devisa untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah.