Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat konsumsi rumah tangga selama kuartal II periode April hingga Juni 2018 mencapai angka 5,14 persen.
Capaian tersebut merupakan angka tertinggi selama pemerintahan Presiden Joko Widodo karena biasanya tingkat konsumi berada di kisaran angka 4 persen hingga 5,07 persen.
Rinciannya, di tahun 2016 kuartal I sebesar 4,95 persen, kuartal II sebesar 5,07 persen, kuartal III menuru ke 5,01 persen dan semakin menurun di kuartal IV ke angka 4,99 persen.
Pada 2017 kuartal I sebesar 4,94 persen, kuartal II naik ke 4,95 persen, kuartal III sebesar 4,93 persen dan kuartal IV mencapai 4,97 persen.
Sedangkan pada kuartal I, 2018 kemarin tingkat konsumsi masyarakat mencapai 4,94 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto menyebutkan tingginya tingkat konsumsi masyarakat periode ini karena adanya kenaikan penjualan eceran sebesar 6,42 persen.
Baca: Konsumsi Masyarakat Tinggi, BPS Kontrol Tendensi Inflasi
"Menguat dari triwulan II tahun 2017 yang tumbuh 4,98 persen," kata Suhariyanto di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (6/8/2018).
Penunjang lainnya adalah penjualan sepeda motor yang naik 18,96 persen dan penjualan mobil juga ikut naik 3,25 persen seturut dengan dibagikannya Tunjangan Hari Raya (THR).
Bantuan sosial dari pemerintah yang tumbuh 61,69 persen juga menyumbangkan kenaikan tingkat konsumi masyarakat.
"THR bagus sekali menciptakan pertumbuhan, bantuan sosial yang tumbuh juga membantu konsumsi kalangan bawah," kata Suhariyanto.