Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Posisi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) telah diresmikan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan kepada Nicke Widyawati.
Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng pun meminta kepada Kementerian BUMN agar tidak lagi mengganti-ganti lagi jabatan krusial perusahaan di sektor minyak dan gas itu.
"Saya atas nama dewan komisaris tolong, supaya Dirut definitif ini tidak diganti-ganti dan kita sudah paling tidak mengamati beliau sudah empat bulan melaksanakan tugas," ungkap Tanri Abeng saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).
Permintaan tersebut agar Dirut Definitif bisa fokus mengembangkan potensi hulu dan hilir bahkan meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut Tanri Abeng, Pertamina telah banyak ketinggalan dibandingkan perusahaan lainnya.
Baca: Dirut Baru Pertamina Fokus Kurangi Impor Minyak
"Kita perlu kepemimpinan yang sustanable kedepan. Pertamina itu seperempat abad lho tertinggal, di hulu nggak pernah melakukan cadangan, di kilang nggak pernah bangun kilang. SDM terabaikan," tutur Tanri.
Pertamina memang selama hampir dua tahun telah tiga kali ganti Dirut berawal dari dicopotnya Dwi Soetjipto pada 3 Februari 2017, lalu digantikan oleh Elia Massa Manik pada 16 Maret 2017.
Kemudian Elia Massa dicopot pada 19 April 2018 yang empat bulan setelahnya ditetapkan Nicke Widyawati sebagai penggantinya.
Pihak komisaris Pertamina pun memberikan dukungan penuh kepada Nicke Widyawati untuk meningkatkan potensi Pertamina terlebih mereka juga ikut memberikan rekomendasi kepada Menteri BUMN Rini Soemarno untuk memilih Nicke Widyawati.
"Menurut saya dia mampu dan dia recommend. Dan saya berani. Saya tanggung jawab untuk itu. Ya tentunya kita hanya recommended yang menentukan menterinya. Oleh karena itu kita minta tolong dipertahankan," pungkas Tanri Abeng