TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan kurs Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sore ini, Jumat (31/8/2018) ditutup melemah ke posisi Rp 14.710 per dolar AS. Dengan demikian, depresiasi kurs Rupiah berada di posisi 8,52 persen.
Sebelumnya, pada awal perdagangan, laju Rupiah dibuka melemah pada posisi Rp 14.710 per dolar AS. Kemarin, mata uang garuda berada di level Rp 14.680 per dolar AS.
Hari ini, berdasarkan data Bloomberg, laju Rupiah bergerak stagnan di posisi Rp 14.710 per dolar AS.
Ekonom Insitute For Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, Rupiah diprediksi akan melanjutkan pelemahannya pada kisaran Rp 14.700 hingga Rp 14.950 per dolar AS hingga September mendatang.
“Faktornya dipicu krisis mata uang di Argentina dikhawatirkan berdampak sistemik pada negara fragile five atau negara yang rentan terpapar guncangan global lainnya termasuk Indonesia,” kata Bhima, kepada Tribunnews, Jumat (31/8/2018) petang.
Hal senada juga disampaikan Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada. Menurutnya, pelemahan Rupiah cenderung berbalik melemah setelah pelaku pasar merespon rilis kenaikan pertumbuhan ekonomi AS.
Tidak hanya itu, kembali meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar menjelang kesepakatan dagang antara AS dan Kanada turut meningkatkan permintaan akan aset-aset safe haven, terutama dolar AS.