TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Satria Antaran Prima Tbk (SAP Express) menggelar Investor & Media Gathering, Selasa (4/9/2018).
Dalam press rilis yang diterima Tribunnews.com, Rabu (5/9/2018), Acara ini digelar bertepatan dengan dilaksanakannya Penawaran Awal sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
SAP Express menawarkan sebanyak-banyaknya 600.000.000 saham atau sebesar 60% dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan setelah IPO.
Adapun kisaran harga yang ditawarkan melalui Penawaran Awal (bookbuilding) adalah Rp220-Rp260 per lembar saham. SAP Express telah menunjuk PT RHB Sekuritas Indonesia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Sesuai rencana, bookbuilding berlangsung mulai tanggal 31 Agustus 2018 hingga 10 September 2018. Sedangkan masa Penawaran Umum dijadwalkan berlangsung pada tanggal 24-26 September 2018 setelah diterimanya Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan, sehingga saham SAP Express diharapkan dapat diperdagangkan pertama kali di Bursa Efek Indonesia (BEI) sekitar akhir September atau awal bulan oktober tahun ini.
Dalam presentasinya, Budiyanto Darmastono, Direktur Utama SAP Express mengatakan bahwa melalui IPO ini, diharapkan SAP Express dapat memperkuat struktur permodalannya guna merespon prospek bisnis industri jasa pengiriman (express delivery) sebagai imbas positif dari maraknya transaksi penjualan ritel melalui e-commerce yang melibatkan aktivitas pengiriman barang.
Sebagai gambaran atas perkembangan dunia e-commerce yang pesat ini, Budiyanto mengutip data yang dirilis oleh Statista Digital Market Outlook pada tahun 2017.
Penjualan e-commerce di Indonesia pada tahun 2018 diperkirakan mencapai lebih dari USD8,5 miliar, naik sebesar 49% dibandingkan dengan tahun 2016 yang tercatat sebesar USD5,8 miliar.
Masih dari sumber yang sama, pada tahun 2022, penjualan e-commerce di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari USD16,4 miliar atau bertumbuh rata-rata sebesar 18% setiap tahunnya sejak 2018.
Pada kuartal pertama tahun 2018, SAP Express membukukan pendapatan sebesar Rp48,2 miliar, meningkat 54,3% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2017 yang sebesar Rp31,2 miliar.
Sementara itu, pada tahun 2017, 2016 dan 2015 SAP Express membukukan pendapatan masing-masing sebesar Rp148,2 miliar, Rp117,4 miliar, dan Rp60,0 miliar.
Adapun laba bruto SAP Express pada kuartal pertama tahun 2018 tercatat sebesar Rp10,8 miliar, naik 59,3% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp6,8 miliar.
Pada tahun 2017, 2016 dan 2015 SAP Express membukukan laba bruto masing-masing senilai Rp28,2 miliar, Rp28,2 miliar, dan Rp7,1 miliar.
Setelah IPO, manajemen memperkirakan adanya perbaikan pada operasional dan performa laporan keuangan yang menyebabkan laba bersih di tahun-tahun yang akan datang.