Laporan Reporter Kontan, Grace Olivia
TRIBUNNEWS.COM, BUENOS AIRES - Menteri Ekonomi Argentina Nicolas Dujovne terdengar optimistis setelah menggelar pertemuan selama dua hari di Washington dengan pejabat Dana Moneter Internasional atau IMF mengenai kesepakatan baru.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) juga turut mendukung Argentina mendapat persetujuan dari dewan IMF terkait kesepakatan tersebut.
Mengutip Bloomberg, kemarin mata uang peso menguat 1,22% terhadap dollar AS ke level 38,47.
Seperti yang diketahui, sejak awal tahun mata uang peso Argentina telah tergerus lebih dari 50% dan menjadi salah satu mata uang berkembang dengan kinerja terburuk sepanjang tahun ini.
Dujovne menyebut, seperti dilansir Reuters, kesepakatan baru tersebut akan segera diresmikan dan membantu pemulihan ekonomi dan kepercayaan investor terhadap negara dengan ekonomi terbesar ketiga di Amerika Latin itu.
Ia meyakini pencairan awal dari perjanjian pinjaman siaga sebesar US$ 50 miliar dengan IMF akan masuk dalam persetujuan dewan di akhir bulan ini.
Adapun, Argentina telah menerima US$ 15 miliar dari jalur kredit, sesuai kesepakatan Juni lalu. Namun bantuan tersebut tetap gagal menghilangkan kekhawatiran mengenai kemampuan Argentina melunasi utangnya.
"Saya mengikuti pertemuan yang produktif tadi," kata Duvojne, soal pembicaraannya dengan Direktur Pelaksana IMF Christine LAgarde dan Wakil Direktur Pelaksana Pertama David Lipton, Rabu (5/9/2018).
"Saya memiliki keyakinan yang sangat besar terhadap kemajuan yang telah kami buat dan juga yakin pengerjaan ulang pada perjanjian itu akan memampukan kami meninggalkan masa-masa penuh penderitaan ini," tambah Duvojne.
Duvojne juga mengatakan, saat ini ia dan IMF tengah melihat kerangka waktu dan beberapa pertanyaan lain untuk mengantisipasi bagian dari program yang patut diwaspadai.
Ia optimistis, dewan IMF akan memberi suara pada kesepakatan yang direvisi pada akhir September nanti.
Baca: Pagi Tadi Rupiah Sempat Menguat Tipis, di Pasar Spot Rp 14.890
Ia juga membantah pemberitaan mengenai pembicaraan yang dilakukan Argentina dengan AS untuk menerima bantuan kredit dari Departemen Keuangan AS sebesar US$ 5 miliar hingga US$ 10 miliar.
"Dukungan Departemen Keuangan AS untuk Argentina dalam bentuk dukungan suara yang dipergunakan sebagai pemegang saham di IMF," kata Dujovne.
Baca: Pedagang Online yang Tak Laporkan Produk Dagangannya Diancam Kena Blokir
Seperti yang diketahui, AS mengendalikan 16,52% suara di IMF, terbesar dibandingkan negara manapun di dunia.
Selasa (4/9/2018) lalu, saat pembicaraan baru antara para pejabat Argentina dan IMF dimulai, Presiden AS Donald Trump berbicara dengan Presiden Argentina Mauricio Macri melalui telepon dan menyuarakan dukungan untuk penanganannya atas krisis Argentina.
Pekan ini Macri berencana mengumumkan target baru yang ambisius untuk menyeimbangkan defisit fiskal tahun depan, yang harus dibayar dengan pajak baru pada eksportir dan pemotongan belanja yang tajam.