Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon meminta kepada pemerintah untuk benar-benar menyikapi perekonomian hari ini secara benar.
Jangan sampai pemerintah membiarkan masyarakat Indonesia mengalami krisis layaknya 1998, dengan membuat pernyataan "jangan khawatir".
Baca: Hasrat Riko Simanjuntak Torehkan Prestasi untuk Bangsa
Baca: Komentar Fuad Bawazier Soal Melemahnya Rupiah
"Kondisi sekarang memang beda dengan 1998. Tapi, dulu 1998 pemerintah juga bilang jangan khawatir, tetap jeblok juga tuh," jelasnya, Jakarta, Sabtu (9/8/2018)
Jelas Fadli, pada krisis 20 tahun lalu, keadaanya hampir sama dengan saat ini. Banyak utang dan anjloknya nilai tukar rupiah. Keadaan seperti ini, pemerintah diimbau untuk tidak salah mendiagnosa.
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, sebelumnya menjelaskan masyarakat tidak perlu panik menghadapi situasi dollar hari ini. Tidak perlu juga ragu atas upaya pemerintah dalam menghadapi kondisi ekonomi global saat ini.
"Saya tidak melihat bahwa Indonesia berada dalam keadaan krisis besar. Tidak perlu khawatir dan oanik berlebih bahwa krisis 1998 akan terulang lagi. Kondisi sekarang jelas jauh berbeda," tulisnya dalam keterangan.
Dalam sisi fundamental ekonomi, menurut dia, saat ini jauh lebih baik. Pertumbuhan mencapai 5,27 persen di kuartal kedua 2018. Angka itu tertinggi sejak 2014 lalu.
Inflasi pun masih terkendali di angka 3,20 persen per Agustus 2018. Begitu juga dengan rasio utang yang cukup rendah di angka 34 persen, sedangkan pada 1998 lalu mencapai 60 persen.
"Ekonomi kita sebagian besar didorong oleh sektor domestik dan investasi. Hanya sekitar 20 persen kontribusi ekspor PDB kita. Hal ini akan meminimalkan dampak trade war seandainya terus berlanjut," jelasnya.