News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sri Mulyani Sebut Penerimaan dalam APBN 2018 Positif Rp 1,6 Triliun

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (10/9/2018) untuk membahas RAPBN 2019, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati menyatakan, kondisi APBN 2018 justru surplus saat Rupiah terus mengalami pelemahan dalam beberapa waktu terakhir.

Pimpinan rapat dari Fraksi Golkar Melchias Markus Mekeng membuka rapat dengan bertanya kepada Sri Mulyani.

Baca: Komisi XI DPR RI Gelar Rapat Kerja Bersama Sri Mulyani Bahas RAPBN 2019

“Apakah pemerintah mengalami keuntungan dengan pelemahan Rupiah ini?” tanya Mekeng kepada Sri Mulyani.

Menjawab pertanyaan itu, Sri Mulyani mengatakan pemerintah tidak menggunakan prinsip untung rugi dalam mengelola APBN.

“Sebenarnya tidak ada istilah untung rugi dalam mengelola APBN, tapi kenyataannya kondisi saat ini (karena dampak Rupiah melemah) membuat APBN 2018 positif Rp 1,6 triliun di mana penerimaan lebih tinggi dari belanja,” jawab Sri Mulyani.

Sri Mulyani menjelaskan, pelemahan Rupiah justru meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) 24,3 persen dari Januari hingga 31 Agustus 2018.

Padahal menurutnya, di periode yang sama pada tahun lalu PNBP hanya mengalami peningkatan 20,2 persen.

Ia juga mengatakan penerimaan dari pajak mengalami peningkatan di angka 16,5 persen, meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 9,5 persen.

“Secara keseluruhan penerimaan negara tumbuh 18,4 persen dari yang tahun lalu hanya sebesar 11 persen,” tegasnya.

Baca: Anda Hobi Baca? Yuk Kunjungi Indonesia International Book Fair 2018

Di sisi lain, Sri Mulyani mengatakan pelemahan Rupiah berpengaruh cukup signifikan bagi belanja subsidi.

Namun ia memastikan bahwa belanja subsidi sudah diatur secara rinci harga dan volumenya bersama PLN dan PT Pertamina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini