TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mengirimkan kapal bantuan logistik untuk penanganan pasca gempa bumi di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Baitul Ihwan mengatakan Kemenhub telah memberangkatkan satu kapal yang berisi bantuan logistik ke Palu, dari total tiga kapal bermuatan bantuan kemanusiaan.
"Kapal berisi makanan, obat-obatan, dan lainnya yang diperlukan masyarakat di sana," ujar Baitul di kantor Kemenhub, Jakarta, Sabtu (29/9/2018).
Baca: BNPB: Korban Meninggal di Palu Sebanyak 384 Orang, di Donggala Belum Teridentifikasi
Menurutnya, kapal tersebut diberangkatkan dari pelabuhan di Samarinda dan Bitung menggunakan kapal Patroli dengan waktu tempuh 35 jam dari Bitung.
"Dari Samarinda 23 jam waktu tempuhnya, yang sudah berangkat satu kapal dari Samarinda, kapal lainnya menunggu penuh pengumpulan logistik," kata Baitul.
Selain mengirimkan bantuan melalui jalur laut, Kemenhub juga membentuk Quick Response Team di lapangan serta posko khusus di kantor pusat untuk mempercepat pelaksanaan tanggap darurat pasca gempa di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.
Pembentukan Quick Response Team ini agar proses koordinasi antara petugas di lokasi kejadian dan kantor pusat dapat dijalankan secara efektif.
"Kami juga sedang berusaha untuk mendapatkan jaringan internet untuk video conference kepada Telkom, sampai sore ini sinyal belum bisa," paparnya.
Gempa bumi berkekuatan 7,4 SR berpusat di Donggala, Sulawesi Tengah, terjadi pada pukul 17.02 WIB atau 18.02 WITA, Jumat (28/9/2018).
Gempa tersebut membuat terjadinya tsunami di Palu dan Donggala.