News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soal Anggaran Pertemuan IMF dan World Bank di Bali, Menteri Luhut Klaim Sudah Hemat yang Tidak Perlu

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menkominfo Rudiantara, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Konferensi Pers Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018, di Nusa Dua, Senin (8/10/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang juga Ketua Pelaksana Nasional Pertemuan Tahunan IMF dan-World Bank di Bali mengatakan, terkait pendanaan untuk kegiatan pertemuan tersebut pihaknya sudah melakukan berbagai penghematan.

Luhut mengatakan, dana yang disiapkan dari APBN 2017-2018 memang mencapai Rp 855 miliar.

Hingga pelaksanaan hari pertama hari ini, dana yang sudah digunakan baru mencapai Rp 556 miliar demi penghematan biaya.

"Saya sebagai ketua itu sampai hari ini yang digunakan Rp 556 miliar, yang sudah dibayarkan Rp192,1 miliar. Nanti ada tambahan dari situ, jadi angka ini kami hemat yang tidak perlu," kata Luhut saat konferensi pers di Bali International Convention Center (BICC), Senin (8/10/2018).

Dana yang sudah digunakan dialokasikan untuk biaya sewa gedung dan biaya yang paling banyak dikeluarkan adalah untuk membiayai infrastruktur seperti pembangunan underpass di Bali dan perluasan apron Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Anggaran juga digunakan untuk perbaikan lokasi wisata di daerah yang destinasinya dipromosikan kepada peserta IMF-WB seperti di Banyuwangi, Danau Toba dan Labuan Bajo.

Luhut mengatakan, Pemerintah RI tidak membayarkan hotel para delegasi dari 189 negara, tapi hanya membantu menyewakan dan delegasi masing-masing negara akan membayar sendiri.

"Semua hotel ini dibayar oleh peserta, tapi masak venue dia yang sewa? Jadi itu dari kami. Kami akan buat untung RI dengan pariwisata. Itu kami perbaiki apron pesawat. Kami perbaiki Banyuwangi, Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, itu semua membuat orang yang datang ke IMF mau datang ke sana," papar Luhut.

Dengan penjelasan ini Luhut berharap tidak ada lagi pihak yang menyebutkan kalau IMF-WB menghamburkan uang negara.

Baca: Kawan Lama Retail Ekspansi Gerai ACE dan Informa di Kediri

"Saya berikan angkanya tidak akan diambil, tidak main-main kami, emang kami sudah gila? Kami masih waras, mungkin yang ngomong yang tidak waras," papar Luhut.

Sebelumnya, kubu pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengkritik penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-WB karena dinilai terlalu mewah dengan anggaran hampir 70 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 800 miliar lebih.

Padahal penyelenggaraan konferensi seperti itu sebenarnya tidak lebih dari 10 juta dolar Amerika.

"Menyangkut sidang Bank Dunia di Bali memang dari segi biayanya luar biasa besar, 830 miliar, ada estimasi lain-lain mungkin lebih besar lagi. itu nyaris 70 juta USD. setahu saya ngadain konferensi internasional biasanya 10 juta dollar sudah hebat, mewah," kata ekonom Rizal Ramli dalam konferensi pers di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, (5/10/2018).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini