News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gubernur Bank Sentral AS dan Gubernur BI Bahas Pertumbuhan Perekonomian AS dan Indonesia

Penulis: Apfia Tioconny Billy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed, John Williams di IMF-2018, Rabu (10/10/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed, John Williams duduk bersama menjadi pembicara di acara The Fed di Federal Open Market Comitee atau FOMC yang merupakan rangkaian acara IMF-WB 2018 di Bali.

Pada kesempatan tersebut, John Carroll Williams menjelaskan saat ini kondisi perekonomian Amerika dalam keadaan positif hal tersebut didukung dengan angka pengangguran yang menurun dan inflasi yang rendah.

Baca: Berdamai dengan Macet Pakai Roda Dua, Zian Spectre Merasa Harus Tetap Gaya

Dengan kondisi yang meyakinkan tersebut otoritas AS pun melakukan beberapa kebijakan, seperti menaikkan suku bunga bank sentral dan normalisasi neraca (balance sheet) untuk menuju titik normalisasi keuangan

"Perubahan dalam komunikasi kita tentang pandangan kebijakan adalah tanda bahwa kita mendekati akhir dari proses normalisasi kebijakan moneter dan semakin mendekati untuk melakukan kebijakan moneter normal," kata John Carrol di Hotel Conrad, Nusa Dua, Bali, Rabu 10 Oktober 2018.

Namun John menyebutkan kedepannya kebijakan The Fed waktunya tidak bisa diprediksi sehingga negara-negara lain harus bersiap menghadapi kebijakan bank sentral AS.

"Arah kebijakan The Fed di masa depan tidak akan lagi sejelas sebagaimana ditahun-tahun sebelumnya," kata John Carrol.

Baca: Mengaku Wartawan, Pria Australia Ini Dituduh Sebagai Teroris Kurdi

Menghadapi hal tersebut, Perry Warjiyo mengatakan kalau Indonesia sudah siap menghadapi kebijakan bank sentral Amerika dengan meniyapkan langkah antisipati seperti memastikan daya saing pasar keuangan Indonesia agar tetap menarik.

Kemudian BI juga akan menjaga defisit transaksi berjalan, stabilitas nilai tukar Rupiah. Pendalaman pasar keuangan juga terus dipercepat, agar pasar keuangan Indonesia semakin prospektif

"Dalam usaha-usaha menjaga ekonomi Indonesia, BI tidak sendiri. Seluruh usaha tersebut dilakukan bekerja sama dengan instansi terkait, baik Pemerintah, OJK, maupun lembaga lainnya," pungkas Perry Warjiyo yang mengenakan batik berwarna merah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini