News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BTN Sudah Restrukturisasi 503 Debitur di Palu

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menyatakan sudah memberikan fasilitas restrukturisasi kepada 503 debiturnya di Palu, Sulawesi Tengah.

Pemberian fasilitas penghapusan kredit itu mengacu pada POJK 45/POJK.03/2017 tentang Perlakukan Khusus terhadap Kredit atau Pembiayaan Bank Bagi Daerah Tertentu di Indonesia yang Terkena Bencana Alam.

Direktur Utama BTN Maryono menyampaikan, berdasarkan data laporan tim gabungan Business Continuity Management (BCM) tercatat sebanyak 7.870 debitur kredit konsumer yang sudah terinventarisi terdampak oleh gempa dan tsunami di Sulawesi Tengan dengan nilai pokok KPR mencapai Rp 589 miliar.

Hingga saat ini tim BCM masih menginventarisi sekira 931 debitur kredit konsumer di wilayah tersebut.

Adapun, secara keseluruhan, debitur kredit konsumer Bank BTN di Sulawesi Tengah sebanyak 10.118 nasabah dengan nilai pokok kredit keseluruhan senilai Rp 742,05 miliar baik yang terdampak maupun tidak terdampak bencana gempa dan tsunami.

“503 debitur yang sudah kita inventarisasi sudah mendapatkan fasilitas restrukturisasi,” kata Maryono di Menara BTN, Jakarta, Kamis (25/10/2018).

Maryono menambahkan, untuk debitur yang rumahnya rusak, baik rusak ringan maupun berat diberikan sejumlah fasilitas kelonggaran (grace period) berupa masa tenggang selama dua tahun. “Tunggakan bisa didiskon sampai dengan 100 persen, sehingga bisa memudahkan restrukturisasi,” jelasnya.

Selain itu, untuk debitur yang menjadi korban meninggal dunia atau belum ditemukan akan dilakukan proses hapus buku dan selanjutnya diusulkan untuk hapus tagih.

"Bagi debitur yang meninggal dunia atau belum ditemukan namun masih ada ahli warisnya dapat diproses asuransi jiwanya dengan persyaratan yang meringkan," pungkas Maryono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini