TRIBUNNEWS.COM, BALI - Guna mendukung maksimalnya penerapan dan pengembangan ekonomi kreatif di Kota Denpasar, Pemkot Denpasar terus mengepakkan sayap dengan menggandeng berbagai elemen pendukung ekonomi kreatif. Kali ini, serangkaian pelaksanaan Konferensi Dunia Ekonomi Kreatif (World Conference on Creative Economy atau WCCE) di Nusa Dua, pada Rabu (7/11/2018) dilaksanakan penandatanganan Memorendum of Understanding (MoU) antara Pemkot Denpasar dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI. Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara dengan Kepala Bekraf RI, Triawan Munaf. Hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, Mentri Kominfo RI, Rudiantara serta peserta WCCE tahun 2018.
Dalam sambutan bersama antara Menlu RI, Retno Marsudi bersama Kepala Bekraf RI, Triawan Munaf, dijelaskan bahwa Indonesia ingin menyampaikan pesan kepada dunia bahwa ekonomi kreatif berpotensi menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi negara. Penegasan ini disampaikan Triawan dalam acara Konferensi Dunia Ekonomi Kreatif (World Conference on Creative Economy atau WCCE) yang pertama kali diadakan secara internasional di Nusa Dua, Bali, 6-8 November 2018.
"Sumber daya ekonomi kreatif berasal dari ide dan gagasan manusia yang tak akan pernah habis selama manusia tetap eksis," kata Triawan Munaf, di Bali, Selasa, 6 November 2018. Konferensi WCCE diikuti delegasi lebih dari 50 negara dan 2.000 peserta,” paparnya.
Konferensi ini juga menghadirkan lebih dari 20 tokoh ternama di dunia kreatif yang menjadi pembicara. Di antaranya sutradara terbaik Emmy Awards Lisa Russel, CEO and Co-founder Moonton (Mobile Legend) Justin Yuan, CEO and Co-founder Net Mediatama Television Wihsnutama Kusubandio, Presiden China Film Group Corporation Le Kexi, CEO Tokopedia William Tanuwijaya, dan masih banyak tokoh lainnya.
"WCCE ini mengusung tema Inclusively Creative, karena kami ingin ada pemahaman bersama dan landasan bersama untuk mengembangkan ekonomi secara global. Karena itu kunci utama pengembangan ekonomi kreatif adalah kolaborasi," jelas Triawan.
Sementara, Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara didampingi Kadis Pariwisata Kota Denpasar, MA Dezire Mulyani menjelaskan bahwa Denpasar sebagai salah satu kota yang fokus pada pengembangan ekonomi kreatif menyambut baik adanya konferensi internasional ekonomi kreatif yang dilaksanakan di Bali ini. Dimana, dengan adanya kegiatan ini diharapkan sektor-sektor ekonomi kreatif sesuai dengan visi misi Kota Denpasar dapat terus dimaksimalkan. “Semoga dengan adanya konferensi ini mampu memaksimalkan pertumbuhan sektor ekonomi kreatif sebagai penggerak utama perekonomian daerah bahkan negara,” jelasnya.
Pihaknya berharap, dengan adanya MoU ini diharapkan pengembangan ekonomi kreatif di Kota Denpasar yang hingga kini sudah menyasar beragam elemen ini dapat terus disempurnakan. Sehingga upaya dalam menciptakan Denpasar kreatif yang berwawasan budaya dapat memberikan kebahagian dalam mencapai kesejahteraan rakyat. “Ekonomi Kreatif bukan inovasi baru di Denpasar, kita sudah sejak lama mengembangkan sektor ekonomi kreatif yang memang menjadi kebudayaan dan kearifan lokal Bali dalam bidang ekonomi kerakyatan, dan semoga kedepan dapat terus dimaksimalkan dalam mendukung roda perekonomian dan pembangunan di segala bidang menuju kesejahteraan rakyat,” ungkap Jaya Negara.