TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Indonesia, Rizal Ramli menanggapi defisit keuangan yang dialami oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Menurut Rizal Ramli sedari awal sistem BPJS Kesehatan dirancang gagal finansial.
Rizal Ramli menjelaskan tiga hal yang membuat sistem BPJS Kesehatan yang dinilainya gagal.
"Yang pertama diperlambat pelaksanaannya harusnya 2011 undang-undang jadi 2014 (pelaksanaannya). Kedua modal yang diberikan pemerintah hanya 5 Triliun. Jadi dari awal kalau modal yang dipakai hanya 5 triliun pasti di kemudian hari akan bermasalah. Yang ketiga struktur iurannya sengaja dibikin kecil sekali," kata Rizal di kantornya, kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (14/11/2018).
Rizal Ramli menilai pemerintah sebelumnya setengah hati untuk melaksanakan BPJS Kesehatan.
"Pemerintah yang dulu memang ogah-ogahan untuk melaksanakan BPJS Kesehatan," pungkasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) setidaknya hingga akhir 2018, defisit BPJS Kesehatan mencapai Rp 10,98 triliun.(*)
Baca: JK: Sudah Saatnya Mempertimbangkan Penyesuaian Iuran BPJS Kesehatan
Baca: Menunggak Iuran BPJS Kesehatan, Warga Tak Bisa Urus SIM, STNK, dan Paspor