Laporan Wartawan Tribunnew.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimis program satu juta rumah terutama untuk masyarakat berpernghasilan rendah (MBR) bakal tercapai di tahun ini.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengungkapkan, hingga November 2018, capaian program Satu Juta Rumah sudah sebanyak 968.000 unit. Tren pencapaian ini kian meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Perlu saya luruskan, gerakan sejuta rumah yang dicanangkan pak presiden di nawacita adalah gerakan seluruh stakeholder dorong percepatan bangun rumah untuk MBR," katanya saat Rakernas APERSI di Jakarta, Kamis (15/11/2018).
"Kalau capaian dibilang blm optimal, perlu diketahui trennya naik terus, karena persiapan tahun ini sampai pertengahan November sudah 968 ribu, artinya Insyaallah bisa lewat target tahun ini," ujarnya.
Baca: Garuda Indonesia-Citilink Ambil Alih Manajemen Operasi dan Keuangan Sriwijaya Air dan NAM Air
Khalawi meminta para pengembang, perbankan dan seluruh pemangku kepentingan membantu suksesnya program ini, terutama perihal pembiayaan.
Pemerintah membuka kesempatan bagi swasta untuk mengerjakan proyek tersebut, sementara pemerintah akan memberi bantuan terkait infrastruktur.
Baca: Pasca Laka Lion Air PK-LQP, Boeing dan FAA Isyaratkan Ganti Perangkat Lunak 737 MAX
"Negara hanya mampu kelola 20 persen dari APBN untuk bangun rumah, kemudian 30 persen nilai subsidi. 50 persen sisanya kita berharap swasta, para pengembang mau membangun," kata Khalawi.
"Kita ingin mendorong semua pihak dan masyarakat rapatkan barisan dalam pembangunan rumah untuk MBR," kata dia.
Sejak dicanangkan pada 2015, realisasi program Satu Juta Rumah terus meningkat. Pada 2015 rumah terbangun sebanyaj 699.770 unit. Realisasinya naik pada dua tahun berikutnya menjadi 805.169 unit di 2016 dan 904.758 unit di 2017.