TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Global Compact Network (IGCN) mengajak pengusaha perempuan meningkatkan perluasan pemasaran usahanya.
Tahun ini program tersebut didukung oleh Sekolah Tinggi Manajemen PPM dan Womenpreneur Community.
Hal ini dilakukan melalui program IGCN Business Matchmaking. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan kegiatan 'SheTrades Business Matchmaking' tahun lalu.
Program IGCN Business Matchmaking dilaksanakan untuk mendukung program pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations) nomor 5.
Dalam hal ini adalah kesetaraan gender, serta sebagai wadah untuk mempromosikan serta mengimplementasikan 10 prinsip UN Global Compact.
"Perempuan yang telah berdaya diyakini dapat memberikan manfaat lebih banyak kepada bisnis," ujar Josephine Satyono, Executive Director IGCN, dalam keterangannya, Jumat (16/11/2018).
Kegiatan ini terbagi pada dua sesi: Pembekalan UKM, dan One-on-one meeting.
Pembekalan UKM yang mengangkat tema “Perempuan Indonesia: Menuju Pemberdaya Ekonomi Bangsa” diakhiri dengan panel diskusi bertema “Membuka Peluang Pembiayaan bagi UKM Perempuan”, di mana pembicara dari sektor perbankan dan finansial teknologi akan membagikan paparannya.
Selanjutnya diadakan kegiatan one-on-one meeting antara UKM dengan perusahaan besar sebagai puncak acara.
Pada tahun ini, tercatat 29 UKM perempuan yang terlibat dalam IGCN Business Matchmaking.
Kegiatan ini diharapkan dapat membuka peluang bagi UKM perempuan untuk dapat berhubungan dengan perusahaan besar, sehingga perusahaan besar dapat melibatkan perempuan dalam rantai pasok perusahaan.
Di masa kini, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berpotensi untuk berkembang menjadi tulang punggung serta penopang perekonomian negara.
Pada tahun 2016, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mencatat kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun telah meningkat dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen.
Kesuksesan UMKM dalam bidang perekonomian tidak terlepas dari pihak-pihak yang menjalankan di belakangnya, terutama kaum perempuan.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2015, tercatat sebanyak 60 persen dari 52 juta pelaku UKM yang ada di seluruh Indonesia dijalankan perempuan.
Data ini menunjukkan bahwa peran perempuan dalam peningkatan perekonomian, terkhusus dalam sektor UMKM menunjukkan hasil yang signifikan dan positif bagi roda perekonomian Indonesia.