TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gesekan kartu kredit diprediksi masih akan tetap tumbuh sampai dengan tahun depan.
Namun, Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) memproyeksi pertumbuhan kartu kredit di tahun 2019 praktis selevel dengan tahun ini yakni di kisaran 5% dari sisi volume dan nilai transaksi.
Meski begitu, ruang peningkatan yang lebih tinggi menurut General Manager AKKI Steve Martha masih terbuka. Sebab, dari sisi volume transaksi tren menunjukan peningkatan sejalan dengan pertumbuhan transaksi e-commerce.
"Karena pembayaran transaksi e-commerce akan sangat mudah jika menggunakan kartu kredit. Hal ini juga ditambah dengan peningkatan sisi keamanan bertransaksi dengan menggunakan kartu kredit untuk e-commerce," jelas Steve , Selasa (4/12).
Sementara untuk nilai transaksi, peningkatannya akan sejalan dengan pergerakan dari sisi volume.
AKKI memperkirakan akan ada peningkatan dari nilai transaksi juga di tahun depan.
Faktor lain penggerak gesekan kartu kredit menurutnya yakni langkah pemerintah yang semakin gencar mendorong transaksi non tunai sebagai alat pembayaran, sehingga secara langsung hal ini bakal mendorong transaksi menggunakan kartu kredit.
Baca: RPP E-Commerce Ditargetkan Disahkan pada Akhir Bulan November
"Industri memperkirakan kenaikan volume maupun nilai transaksi sebesar 5% untuk tahun depan," sambungnya.
Adapun, sumbangan terbesar transaksi kartu kredit masih berasal dari sektor ritel, fesyen, makanan dan minuman serta perjalanan (travel).
Berdasarkan pantauan Steve, di industri perbankan belum ada pergeseran pengeluaran yang lebih ke sektor tertentu. Artinya, ke depan mesin penggerak kartu kredit masih akan bergantung pada sektor yang sama.
Sebagai informasi tambahan, Bank Indonesia (BI) mencatatkan sampai Oktober 2018 jumlah kartu kredit beredar di Tanah Air sudah mencapai 17,26 juta kartu. Jumlah tersebut hanya tumbuh 2% secara tahunan atau sekitar 340.000 kartu.
Sementara dari sisi total volume transaksi sampai dengan akhir Oktober 2018 sudah mencapai 279,22 juta transaksi. Posisi tersebut praktis hanya naik 3,43% dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar 269,94 juta transaksi.
Adapun nominal atau nilai transaksi kartu kredit sampai Oktober 2018 mencapai Rp 257,35 triliun, naik 4,92% dari bulan yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 245,26 triliun.