Laporan Reporter Kontan, Umi Kulsum
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dijadwalkan akan meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang yang berlokasi di Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (8/12) besok.
KEK Galang Batang diusulkan oleh badan usaha PT Bintan Alumina Indonesia dan telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2017, yang diundangkan pada 12 Oktober 2017 lalu.
KEK Galang Batang juga akan dikembangkan sebagai sentra industri pengolahan mineral hasil tambang, yaitu bauksit dan produk turunannya baik dari proses pengilangan (refinery) maupun dari proses pengolahan (smelter).
Nilai investasi pembangunan KEK Galang Batang adalah sebesar Rp 36,25 triliun untuk enam tahun.
Baca: Usul PSI Korupsi Orba Jadi Materi Debat, Bisa Seret Tokoh Era Orde Baru di Pemerintahan Jokowi-JK
Diperkirakan KEK Galang Batang akan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 23.200 orang, tersebar untuk industri pengolahan refinery sebesar 350 orang, industri pengolahan smelter sebesar 260 orang dan jasa dermaga serta pelabuhan yang berpotensi menciptakan kegiatan ikutan atau multiplier effect di kawasan tersebut.
Baca: 57,8 Persen Responden Akan Pilih Pemimpin Seagama, Peneliti LIPI Ini Sebut Ada Intoleransi Politik
"Besok saya mau meresmikan KEK di Bintan dan di dalamnya ada investasi besar, smelter untuk bauksit yang akan menghasilkan alumina. Investasinya besar dari China," kata Darmin di Kantornya, Jumat (7/12).