TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Uber Technologies Inc sudah menyusul pesaingnya Lyft Inc dalam mengajukan filing dokumen untuk pelaksanaan initial public offering (IPO).
Hal ini diungkapkan oleh sumber Bloomberg yang tak mau namanya disebut.
Seperti halnya Lyft, pada pekan ini Uber memasukkan filing dokumen penting IPO kepada US Securities and Exhange Commission. Tapi, berbeda dengan Lyft, Uber tidak mengumumkan secara resmi hal ini.
IPO Uber disebut-sebut bisa menjadi IPO terbesar tahun depan dan satu dari lima yang terbesar dalam sejarah dunia.
Sumber tersebut juga bilang, pihak perbankan sudah mengatakan nilai Uber bisa mencapai US$ 120 juta di pasar publik.
Sementara itu, Lyft mengatakan pihaknya telah memasukkan prospektus perusahaan untuk IPO kepada SEC.
Baca: Uber Digugat Class Action Ribuan Sopir Taksi Di Australia
Sebelumnya, Wall Street Journal sudah memberitakan soal filing IPO Uber. Namun, juru bicara Uber menolak untuk berkomentar.
Kedua perusahaan berlomba-lomba menggelar IPO di tengah kondisi market yang volatil. Chief Executive Officer Uber Dara Khosrowshahi memiliki insentif keuangan untuk membawa perusahaan itu menjadi publik tahun depan dengan valuasi yang tinggi.
Investor Uber telah lama mendorong perusahaan agar segera menghelat IPO, yang akan membebaskan mereka dan karyawan untuk menjual saham mereka.
Pertumbuhan pendapatan Uber melambat pada kuartal tiga 2018 menjadi 38%. Pendapatan Uber terpangkas US$ 1,1 miliar menjadi US$ 2,95 miliar.
Berita ini sudah tayang di kontan berjudul Sumber Bloomberg: Uber sudah filing dokumen untuk IPO