Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan, program penyambungan listrik gratis untuk masyarakat kurang mampu tetap berjalan, meski tidak dapat alokasi dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019.
"Pasti berjalan, pasti itu," ucap Jonan saat ditemui di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jumat (14/12/2018).
Kementerian ESDM telah mengajukan anggaran dalam APBN 2019 untuk penyambungan listrik gratis bagi masyarakat kurang mampu, sebesar Rp 1 triliun untuk 2 juta rumah tangga di seluruh Indonesia.
Tak mendapat persetujuan dana APBN, Jonan berusahan putar otak untuk mencari anggaran program tersebut. Ia berencana mengajukan kembali apabila ada revisi APBN atau APBN-P.
"Kalau APBN-P sekiranya ada, ya kita coba ajukan lagi. Untuk atasi itu diselesaikan saja dulu sampai Januari sebanyak mungkin sambungannya nanti lihat selesainya berapa," jelas Jonan.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PT PLN (Persero) Amir Rosidin menambahkan, usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Perusahaan Listrik Negara (PLN) hanya disetujui Rp 6,5 triliun dari pengajuan sebesar Rp 10 triliun.
Baca: Jelang Libur Nataru, Menteri Jonan Pastikan Pasokan Listrik Jawa-Bali Aman
Meski tidak dapat dana cukup dari APBN, lanjut Amir, program penyambungan listrik gratis untuk masyarakat miskin tetap berjalan.
Dananya berasal dari patungan 35 perusahaan BUMN mencapai Rp 50 miliar untuk 100.000 sambungan di Jawa Barat.
"Kemarin pak presiden sudah sambungkan listrik gratis, tapi anggaran dari patungan BUMN totalnya Rp. 50 miliar. Kemarin itu hanya di Jawa Barat saja, tapi yang 2 juta ini nanti di seluruhnya, Jateng, Jatim, Banten, Kalimantan, Sulawesi dan lainnya," jelasnya.
"Nanti buat sisa (sambungan listrik) cari dari mana (anggarannya) mudah-mudahan ada APBN-P kalau tidak cari realokasi anggaran, misal anggaran APBN di tempat saya ESDM," timpal Jonan.
Jonan pun menyanyangkan adanya pengurangan anggaran untuk penyambungan listrik gratis itu. Menurutnya, itu merupakan salah satu cara mewujudkan keadilan.
"Saya sebenarnya juga menyesalkan kenapa anggaran untuk orang tidak mampu pasang sambungan listrik di rumah dipotong. Wong temanya kan keadilan sosial," pungkasnya.