Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai lolos dari jerat pailit, PT Merpati Nusantara Airlines (persero) mulai menata rencana bisnisnya.
Sesuai dengan target perusahaan yang akan beroperasi tahun ini, manajemen bahkan akan menyiapkan lebih dari 10 unit armada pesawat untuk mendukung operasional nantinya.
Dengan komitmen suntikan dana dari Intra Asia Corpora sebesar Rp 6,4 triliun, mantinya manajemen akan menggunakan pesawat sipil buatan Rusia untuk operasionalnya.
Yang jelas, saat ini manajemen tengah berfokus pada pendahuluan dan persiapan operasional.
“Kami masih menantikan keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham dan Komite Privatisasi dulu sebelum operasional,” ujar Asep Ekanugraha, Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (persero), Jumat (4/1)
Baca: Merpati akan Terbang Gunakan Pesawat Rusia, Menhub: Harus Ikut Aturan yang Berlaku
Dia mengatakan Merpati akan berfokus untuk operasional di wilayah timur dengan modal 10 unit armada tersebut. Hanya saja, dirinya belum mau menjelaskan lebih lanjut mengenai apakah akan menggunakan skema financial lease atau operating lease.
“Iya, nanti fokusnya dari timur. (informasi) yang lain nanti saja ya, insyaAllah sesuai target (mengudara tahun ini),” lanjutnya.
Sebelumnya Merpati Nusantara Airlines resmi ditutup pada Februari 2004 silam. Untuk kembali mengudara tahun ini, perusahaan masih harus menunggu keputusan komite privatisasi dan persetujuan komisi VI DPR RI.