Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIIA), I Gusti Ngurah Askhara menanggapi pernyataan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang menyebut satu-persatu BUMN mengalami kebangkrutan.
Saat ditanya, Ari Askhara tampak tersenyum santai. Ia menolak perusahaan yang dipimpinnya disebut-sebut bangkrut.
"Saya enggak berhak kalau komentar atas BUMN atau siapa pak Prabowo. Kalau bangkrut saya mungkin sudah tidak di sini," ucap Ari dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (15/1/2019).
Ari mengakui perusahaannya tengah menghadapi sejumlah tantangan. Namun, Garuda, kata dia, selama ini selalu terbuka terkait kinerja perusahaan.
Ari mengatakan, GIIA merupakan satu-satunya maskapai penerbangan yang mempublikasikan laporan keuangannya.
Baca: Garuda Indonesia Klaim Turunkan Tiket Banda Aceh-Jakarta, Bagaimana Rute Lain?
"Kalau dibilang challenging, yes. Garuda terbuka, Garuda adalah listed company bahwa setiap 3 bulan kita cantumkan kerugian kita. Dari 2017 kita rugi USD 217 juta itu sekitar Rp 3,6 triliun, per September kita rugi USD 142 juta atau sekitar Rp 2 sekian triliun," paparnya.
"Kita nggak ada yang ditutup tutupi. Struktur cost setiap public expose kita sampaikan," tegas dia.
Diberitakan sebelumnya, Prabowo Subianto mengkritik pemerintahan Joko Widodo yang dinilainya membuat sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam kondisi bangkrut karena utangnya menumpuk.
Kritik tersebut disampaikan dalam pidato kebangsaan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019).
"Negara yang membiarkan BUMN kita, Pertamina, Garuda, sekarang dalam keadaan kalau bisa dibilang ya bangkrut," ucap Prabowo.