Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pemekasan, Madura, guna memastikan produksi pertanian dan peternakan nasional.
Amran mengaku kegiatannya ini atas permintaan langsung Presiden Joko Widodo agar meninjau Pulau Madura.
“Pak Presiden sampaikan ‘Pak Menteri tolong lihat Madura, tolong lihat langsung’. Kami (saya) langsung perintahkan Dirjen, bahwa kami tidak ingin menginjak Madura kalau kami tidak bawa oleh-oleh (bantuan),” ujarnya, Selasa (19/2/2019).
Mentan mengirimkan bantuan sebesar Rp 10 miliar berupa alat-alat mesin pertanian (alsintan), sedang untuk anggaran tahunan Kementerian Pertanian menyiapkan Rp 125 miliar untuk empat kabupaten, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Alsintan yang dikirim disebutkan meliputi hand tractor, ultivator, power thresher multiguna, pompa air, serta selang dari Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian.
“Jadi total ada Rp 135 miliar yang kami kucurkan untuk pertumbuhan pertanian dan perternakan Madura. Nanti aku tambah lagi kalau mau ditambah,” paparnya.
Baca: Resmi Meluncur, All New Livina Tawarkan Konektivitas Pintar dan Karakter Kuat Desain Grill V-Motion
Anggota DPR RI Dapil Madura, Yus Sudarso mengatakan, berdasar data sektor pertanian 2018, potensi jagung di Pemekasan sebesar 38.164 hektar dengan rincian jagung hibrida dan jagung madura serta pertanian padi dan tembakau.
“Kami ucapkan kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan lumayan banyak untuk Pamekasan. Ke depan kami berharap makin banyak petani keekonomiannya sejahtera secara merata,” kata dia.
Bupati Pamekasan Badrut Tamam berharap bantuan dari pemerintah semakin menumbuhkan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang timbul dari seluruh sektor.
“Terima kasih Bapak Presiden, terimakasih Bapaka Menteri, tentunya kami ingin semakin banyak petani di Pamekasan, utamanya petani milenial. Saya harapkan petani yang menerima bantuan bisa memaksimalkannya sekaligus berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi,” papar Badrut.
Pemerintah mengajak petani menumbuhkan kembangkan petani milenial atau petani santri khususnya yang berasal dari pondok pesantren di Madura agar adaptif terhadap perubahan dan selalu mengikuti perkembangan informasi dan digital.