News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gejolak Rupiah

Jumat Siang, Rupiah Berbalik Menguat Tipis

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang karyawan saat menghitung mata uang dalam bentuk pecahan Rp 50.000 dan pecahan Rp 100.000 di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dibuka melemah, nilai tukar rupiah di pasar spot pada Jumat (22/2) pukul 11.08 WIB berbalik menguat tipis. Rupiah menguat ke Rp 14.070 per dollar Amerika Serikat (AS) dari penutupan perdagangan kemarin pada Rp 14.071 per dollar AS.

Analis Asia Trade Point Futures, Deddy Yusuf Siregar mengatakan bahwa sentimen pelemahan mata uang Garuda pagi ini didominasi oleh eksternal. Kemarin, European Central Bank (ECB) merilis notulen rapat bulan Januari.

Januari lalu, ECB memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dan menegaskan bahwa suku bunga masih akan dipertahankan pada level rendah paling tidak hingga pertengahan tahun ini.

ECB mengambil kebijakan dovish karena risiko perlambatan ekonomi global telah mempengaruhi kawasan Eropa. "Dari apa yang terjadi selama sepekan ini, mau tidak mau, pelaku pasar akhirnya kembali ke dollar AS," tutur Deddy lada Jumat (22/2).

Baca: Bahas Konflik Suriah, AS akan Jadi Tuan Rumah Diskusi dengan Pemimpin Militer Turki

Walau rilis data AS menunjukan penurunan aktivitas perekonomian, hal ini tidak mempengaruhi pelaku pasar untuk tetap mengincar dollar AS.

Rilis data Departemen Perdagangan AS menunjukan pemesanan barang modal inti turun 0,7%, jauh di bawah perkiraan ekonom yang disurvei Reuters sebesar 0,2%.

Ditambah lagi, Indeks bisnis Federal Reserve Philadelphia anjlok ke level negatif 4,1 pada Februari, sejak berada di level terendahnya Mei 2016, dari positif 17 di Januari. "Sebenarnya ini agak di luar perkiraan karena ternyata pelaku pasar mengabaikan rilis data AS yang melambat," tambah Deddy.

Sementara dari sisi domestik, rupiah sebenarnya masih tetap menunjukan pergerakan konsolidasi. Rupiah dinilai masih mampu menghadapi gejolak dari situasi global berkat performa dari DNDF. "Melihat akan menghadapi akhir pekan, tampaknya banyak pelaku pasar akan melakukan ambil untung atau profit taking. Tak akan mau banyak risiko," ujarnya.

Di sisi lain pelaku pasar juga masih menanti kepastian akhir dari perundingan dagang antara AS dan China. Keduanya dikabarkan sudah memasuki babak pembuatan MoU perdamaian.

Deddy memperkirakan rupiah akan bergerak di area Rp 14.000 per dollar AS-14.120 per dollar AS.

Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Rupiah berbalik menguat tipis pada Jumat siang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini