TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati mendongeng kepada anak-anak usia sekolah dasar di festival Indonesia Negeri 1.000 Dongeng yang diadakan oleh penerima beasiswa LPDP PK-139.
Dalam dongeng yang berjudul Raja Lebah dan Sesendok Madu tersebut, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini memperkenalkan kepada anak-anak untuk patuh dalam membayar kewajiban perpajakannya.
"Pajak itu dikumpulkan untuk kalian. Nanti dipakai untuk membangun sekolah, membangun jalan, untuk dipakai membangun sekolah kalian sendiri," ujar dia di Jakarta, Minggu (3/3/2019).
Di dalam dongeng tersebut dikisahkan bagaimana seekor raja lebah meminta rakyatnya untuk mengumpulkan satu sendok madu di dalam sebuah gentong. Akan tetapi, alih-alih mengumpulkan madu, rakyat kerajaan lebah justru mengumpulkan air di dalam gentong tersebut.
Raja pun marah dan mengatakan bahwa madu yang dikumpulkan merupakan tabungan untuk rakyat jika nanti kerajaan lebah ditimpa paceklik.
Baca: KPU DKI: Pelipatan Surat Suara Selesai Akhir Maret 2019
"Kamu tidak tahu bahwa madu yang dikumpulkan bukan untuk raja, madu itu untuk ditabung. Kadang-kadang kita perlu mengumpulkan sedikit demi sedikit untuk nanti dipakai saat kita perlu," cerita Sri Mulyani.
"Madu kita kumpulkan untuk kalian semua, kita pakai ketika bunga-bunga tidak berkembang," lanjut Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan, mengenalkan pajak kepada anak-anak sedari dini sangatlah penting. Dengan demikian, anak-anak akan tumbuh dengan kesadaran dana yang dikumpulkan pemerintah untuk membangun negeri berasal dari uang rakyat sendiri.
"Saya rasa bagus untuk mulai mengenalkan kepada anak-anak sejak usai dini bahwa negara kita Indonesia itu milik kita bersama, jadi kalau kita mengumpulkan pajak dalam rangka membangun Indonesia itu adalah karena kita cinta sama negara kita sendiri, kita urus negara kita sendiri," ujar dia. "Kita kumpulkan dananya, kita pakai, kita awasi bersama," tambah dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dengan Dongeng, Sri Mulyani Kenalkan Pajak ke Anak-anak"