TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pameran mebel internasional, Indonesia International Furniture Expo (IFEX) ke enam di tahun ini dimulai di hari Senin ini, (11/3/2019).
Bertempat di Jakarta International Expo, Kemayoran, pameran mebel dan kerajinan ini menjadi media bagi pelaku usaha memamerkan produknya sekaligus melakukan transaksi jual-beli secara langsung alias bussiness to bussiness (b2b).
Soenoto, Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) mengklaim pameran tahun ini mencatatkan tren positif, khususnya dari segi jumlah pengunjung.
Tercatat pada registrasi online per 5 Maret 2019 kemarin total pengunjung yang mendaftar mencapai 10.630 peserta.
Di tahun 2018 kemarin total pengunjung mencapai 11.429 peserta. "Tahun ini diperkirakan ada belasan ribu pengunjung dengan harapan transaksi di tempat mencapai US$ 300 juta," kata Soenoto saat memberi kata sambutan, Senin (11/3/2019).
Baca: Berlimpah Fitur Keselamatan dan Keamanan, Almaz Lebih Kompetitif di Segmen SUV 5-Seaters
Sebelumnya di tahun 2018 kemarin transaksi ditempat (on the spot transaction) tercatat mencapai US$ 350 juta. Mengenai turunnya target tersebut, Abdul Sobur, Sekretaris Jenderal HIMKI memaparkan bahwa saat ini bukan transaksi seketika di pameran bukan ukuran terpenting.
Baca: Ketua PPP Romahurmuziy Ngotot Minta Netral, Begini Tanggapan Tegas Aa Gym dan Ustadz Abdul Somad
"Tapi bagaimana setelah pameran tersebut bakal berlanjut ordernya. Soalnya beberapa yang ikut pameran sudah memiliki pelanggan tetap juga," terangnya ditemui Kontan.co.id usai pembukaan pameran, Senin (11/3). Adapun target transaksi berlanjut usai pameran (follow up transaction) di IFEX 2019 kali ini sebesar US$ 800 juta.
HIMKI cukup optimis lantaran gelaran pameran ini menyerap banyak buyer dari beragam negara. Terhitung ada 127 negara yang mengunjungi pameran dengan 600 perusahaan lokal yang membuka tenantnya di IFEX kali ini.
Abdul menyebutkan, di beberapa negara pameran mebel seperti ini bisa diadakan dua kali dalam setahun. Untuk itu HIMKI bakal mengkaji lagi kemungkinan untuk mengadakan pameran seperti ini sebanyak dua kali dalam setahun di beberapa tahun kedepan.
Reporter: Agung Hidayat