News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bank Indonesia Berusaha Tekan Volatilitas Rupiah di Bawah 10 Persen

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas penukaran uang di Money Changer VIP di Jalan Menteng Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Senin(8/10/2018).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melihat kondisi saat ini sudah lebih baik bagi stabilitas rupiah. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Nanang Hendarsah menyebut volatilitas rupiah tahun ini turun drastis di level kisaran 10%.

Kendati demikian, BI masih akan menekan volatilitas rupiah di bawah 10%. Apalagi situasi global cukup kondusif. Melihat pertumbuhan ekonomi Eropa yang merosot, serta Tiongkok yang juga melemah.

Juga keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang bersabar menahan kenaikan suku bunganya hingga September 2019. "Di tahun 2017 kita pernah di level 5%," jelas Nanang.

Saat itu kondisi global masih kondusif. The Fed baru mulai melakukan normalisasi, dan belum ada perang dagang dan ketidakpastian geopolitik seperti ketidak pastian brexit.

BI saat ini akan terus mengupayakan stabilitas rupiah. Disokong dengan kondisi fundamental dalam negeri, serta arus modal asing yang terus mengalir masuk.

Nanang menjelaskan jumlah arus masuk mencapai Rp 64 triliun dengan rincian melalui saham Rp 10,5 triliun dan Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 54 triliun.

Baca: Krakatau Steel Nyatakan Siap Kooperatif dengan KPK di Kasus OTT Direksi

Artinya rupiah masih bisa menguat. Namun BI tetap akan membiarkan penguatan rupiah sejalan dengan mekanisme pasar. Dan baru akan masuk ke pasar apabila terjadi tekanan tajam.

"Lebih baik menguat secara gradual. Stabilitas yang kita tekankan," jelas Nanang.

Reporter: Benedicta Prima

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul  BI masih akan menekan volatilitas rupiah di bawah 10%

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini