News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nilai Properti di 3 Wilayah Ini Meningkat Berkat MRT

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga mengantri untuk menaiki kereta MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/3/2019). Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Fase 1 dengan rute Bundaran HI - Lebak Bulus resmi beroperasi sejak diresmikan oleh Presiden Jokowi Minggu (24/3/2019). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan infrastruktur, terutama transportasi dianggap mampu menjadi stimulus pertumbuhan dan kemajuan sebuah kawasan. Termasuk kehadiran Moda Raya Terpadu (MRT).

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda, ada sembilan faktor keunggulan konsep Transit Oriented Development (TOD) terintegrasi transportasi massal. Antara lain mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi dan kemudahan mobilitas.

Kemudian menciptakan aksesibilitas dari wilayah urban dan sub-urban serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurutnya dengan adanya adanya konsep TOD, dapat terwujud konektivitas secara terpadu melalui beragam moda transportasi modern.

Ali menambahkan, hal ini juga bisa meningkatkan nilai properti karena turut ditentukan oleh ketersediaan fasilitas transportasi publik dan konsep pengembangannya.

Baca: Wah, DFSK Masih Punya 1 Jagoan SUV Lagi yang Akan Diluncurkan Tahun Ini dan Jadi yang Termewah!

"Semakin dekat dan mudah menjangkau fasilitas tersebut, maka nilai investasi properti yang berada di kawasan tersebut akan menjadi lebih tinggi," ujar Ali dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (4/4).

Peningkatan nilai tersebut, menurut Ali, terjadi di Jakarta Selatan seperti Lebak Bulus, Cilandak, dan Fatmawati. Ketiga daerah ini terintegrasi dan dekat dengan lintasan MRT. Besarannya bervariasi antara 6 % hingga 7 % pada 2016 dengan peningkatan tertinggi ada di Lebak Bulus.

Hanya, peningkatan nilai tersebut hanya bertahan satu tahun, tahun berikutnya justru terjadi perlambatan. "Namun pada 2018 terjadi kenaikan lagi dengan kisaran 3-7 %," ucap Ali menjawab Kompas.com, Kamis (4/4).

Adapun rata-rata harga tanah di Cilandak berada di antara Rp 10 juta-Rp 26 juta per meter persegi, dan kawasan Fatmawati Rp 15 juta-Rp 28 juta per meter persegi. Sedangkan harga tanah di Lebak Bulus berada di kisaran Rp 15 juta-Rp 45 juta per meter persegi.

Ali menyebutkan, peningkatan nilai kawasan juga tak luput dari persepsi positif dari masyarakat. Mereka menganggap, adanya TOD memberikan kemudahan akses dan ketersediaan fasilitas kehidupan. (Rosiana Haryanti)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kehadiran MRT Jakarta Angkat Nilai Properti"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini