Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kereta Api semakin diminati masyarakat, terbukti dari banyaknya permintaan tambahan armada dan tiket yang habis jauh-jauh hari.
Kepala Badan Litbang Perhubungan Sugihardjo menyampaikan hal tersebut dengan mengutip laporan hasil survei terhadap karakteristik penggunaan moda angkutan mudik oleh warga Jabodetabek.
Survei itu menunjukkan sebagian warga mulai beralih menggunakan moda kereta api sebagai angkutan mudik Lebaran 2019.
“Memang yang akan mengalami kenaikan antara lain adalah kereta api kelas bisnis naik 0,2 persen, dan kereta api kelas ekonomi naik 0,4 persen. Penggunaan moda yang berpotensi menurun jika dibandingkan moda yang dipilih pemudik pada tahun 2018, seperti Pesawat turun 0,2 persen, sepeda motor turun 0,3 persen, dan mobil pribadi turun 0,9 persen,” tuturnya di Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Menurut catatannya, karakteristik penggunaan moda oleh para pemudik Jabodetabek yang terbanyak adalah menggunakan bus sebanyak 4.459.690 orang (30 persen), mobil pribadi sebanyak 4.300.346 orang (28,9 persen), kereta api sebanyak 2.488.058 orang (16,7 persen), pesawat sebanyak 1.411.051 orang (9,5 persen) dan menggunakan sepeda motor sebanyak 942.621 orang (6,3 persen), dan sisanya menggunakan moda lain.
Baca: FOTO-FOTO: Lima Momen Dramatis Kemeriahan Kampanye Prabowo di Kota Palembang
Sugihardjo menyatakan, pemilihan rute perjalanan merupakan faktor yang juga tidak kalah penting dalam melakukan perjalanan mudik Lebaran yang juga ditanyakan dalam survey tersebut terhadap pengguna mobil maupun pengguna sepeda motor.
“Pemudik yang menggunakan mobil pribadi terbanyak yaitu 40 persen atau sekitar 399.962 mobil akan melalui Tol Trans Jawa, hal ini karena waktu tempuh hanya berkisar 10 jam tergantung volume kendaraan yang melewati rute tersebut,” paparnya.
Baca: Jokowi Mengaku Datang dari Kampung, Karena Kehendak Allah Jadi Presiden
Namun, mengingat rute ini akan menjadi ruas utama yang akan dilalui pemudik, maka fasilitas-fasilitas yang ada perlu dilengkapi untuk mendukung kenyamanan pemudik seperti rest area, bengkel, pom bensin dan fasilitas pendukung lainnya.
Pemudik yang menggunakan sepeda motor sebagian besar yaitu 56,9 persen atau sebanyak 280.687 sepeda motor akan melalui jalan alternatif.
Karena itu pemasangan perlengkapan keselamatan dan penempatan posko lebaran serta tempat istirahat di jalur alternatif mudik sangat perlu jadi perhatian untuk keselamatan perjalanan para pemudik.
Pada arus mudik lebaran tahun 2019 ini, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada tanggal 31 Mei 2019 (H-5) dengan perkiraan waktu keberangkatan terjadi pada pukul 06.00 WIB s.d 08.00 WIB.
Namun, perlu diperhatikan bahwa pada tanggal 30 Mei 2019 merupakan hari libur (Kenaikan Isa Almasih). Apabila tanggal 31 Mei ditetapkan sebagai cuti bersama, maka ada kemungkinan pergeseran puncak arus mudik yang akan jatuh pada tanggal 29 atau 30 Mei 2019.
Sugihardjo menilai angkutan online akan menjadi pilihan utama pemudik yang menggunakan moda utama kereta api dan pesawat untuk menuju simpul transportasi.
Sebanyak 34 persen responden akan menggunakan Taxi/mobil online menuju Stasiun, dan 34,9 persen responden akan menggunakan Taxi/mobil online menuju Bandara.