News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berdasarkan Riset CSIS dan Tenggara Strategics, Grab Beri Dampak Positif Bagi Ekonomi Indonesia

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Belum lama ini CSIS dan Tenggara Strategics melakukan riset mengenai Grab di Indonesia. Dalam risetnya yang  dilakukan di 5 (lima) kota di Indonesia, Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar dengan empat lini usaha Grab, yakni GrabBike, GrabCar, GrabFood, dan Kudo, CSIS dan Tenggara Strategics menemukan fakta menarik mengenai Grab.

Berdasarkan data yang diterima Tribunnews.com, Minggu (14/4), CSIS dan Tenggara Strategics menemukan bahwa perkiraan kontribusi Grab terhadap ekonomi Indonesia sebesar Rp 48,9 triliun di 2018.

CSIS dan Tenggara Strategics melakukan survei secara tatap muka dengan sampel mitra-mitra yang terdaftar dan aktif selama 3 bulan terakhir berdasarkan database Grab. Penarikan sampel menggunakan metode pengacakan sistematis (systematic random sampling) dan melalui metode kontrol kualitas call-back terhadap 80% responden. Margin of Error dari penelitian ini di bawah 3,5% dan tingkat kepercayaan 95%.

Dari hasil risetnya, CSIS dan Tenggara Strategics memperkirakan bahwa GrabFood, kontributor terbesar, memberikan kontribusi ekonomi Rp 20,8 triliun dari Rp 48,9 triliun. Demikian juga, GrabBike dan GrabCar berkontribusi masing-masing Rp 15,7 triliun dan Rp 9,7 triliun . Kudo melalui jaringan agennya menciptakan kontribusi ekonomi sebesar Rp 2,7 triliun.

Bukan hanya itu, rata-rata pendapatan mitra pengemudi GrabBike dan GrabCar meningkat sebesar 113% dan 114% menjadi Rp 4 juta and Rp 7 juta perbulannya, setelah bermitra dengan Grab.

Survei juga menunjukkan mitra pengemudi GrabCar berhasil melampaui rata-rata pendapatan sektor informal yang tercatat oleh BPS. Sebelum bermitra, mayoritas responden (75%) berpendapatan di bawah Rp 5 juta. Namun, setelah bermitra, 68% dari responden berpendapatan di atas Rp 5 juta.

Dari segi kualitas hidup, GrabBike dan GrabCar secara inklusif menyediakan kesempatan bagi mitra-mitra usia paruh baya yang berusia lebih dari 40 tahun untuk memberikan kesempatan berusaha yang sama dengan pekerja usia muda. Data mencatat, terdapat 29% mitra GrabBike dan 36% mitra GrabCar yang berusia lebih dari 40 tahun.

Di Indonesia, sama seperti di negara-negara lain, pekerja paruh baya menghadapi kesulitan ketika mereka harus mencari pekerjaan baru, terutama di sektor formal karena ketimpangan keahlian dan minimnya akses pelatihan untuk mereka.

Dari sektor jasa pengantaran makanan secara daring juga mengalami peningkatan, mitra GrabFood di 5 kota mengalami peningkatan sebesar 25% per bulan setelah bermitra. Rata-rata mitra memperoleh penjualan sebesar Rp 1,85 juta/hari dari Rp 1,4 juta/hari sebelum bermitra.

Survei juga menunjukkan 52% mitra dagang yang memiliki penjualan harian kurang dari Rp 500 ribu/hari menikmati peningkatan penjualan lebih dari Rp 500 ribu/hari.

Selain itu, GrabFood juga membantu mitra UMKM untuk mendapatkan tambahan penjualan sebesar Rp 11 juta per bulan tanpa investasi tambahan, seperti perluasan tempat usaha.

Bahkan dengan Grab mengakuisisi Kios Untuk Dagang Online (Kudo), sekarang Kudo dapat dengan instan berekspansi ke banyak kota di negara kepulauan ini, menghubungkan mereka yang tidak terkoneksi dengan internet untuk melakukan transaksi e-commerce yang berbasis internet, terutama di kota-kota kedua maupun ketiga. Jaringan agen ini terdiri dari agen individu maupun agen toko (warung atau kios).

Survei menemukan bahwa 31% agen Kudo individu yang sebelum bermitra tidak memiliki pendapatan sekarang dapat memiliki pendapatan Rp 2 juta/bulan atau lebih. Hal ini menunjukkan bahwa Kudo menciptakan kesempatan bekerja. Survei ini juga menunjukkan bahwa 30% agen Kudo sekarang memiliki pendapatan Rp 2 - Rp 4 juta/bulan, di mana sebelum bermitra dengan Kudo, hanya 16.6% yang memiliki pendapatan dalam kategori ini. Bahkan, 13% dari agen sekarang memiliki pendapatan lebih dari Rp 6 juta/bulan dengan memanfaatkan aplikasi Kudo.

Bagi agen toko Kudo, kemitraan telah meningkatkan penjualan mereka. Sebanyak 50% agen toko Kudo yang sebelumnya memiliki penjualan kurang dari Rp 1 juta/minggu, sekarang telah meningkatkan penjualan mereka lebih dari Rp 1 juta/minggu.

Setelah bermitra, data menunjukkan bahwa 26% agen toko Kudo dapat mencatatkan penjualan Rp 1 - 2 juta/minggu dan 20% mencapai penjualan di atas Rp 5 juta/minggu. Selain itu, 13% agen toko Kudo mendapatkan 22% tambahan penjualan atau Rp 2.1 juta/bulan tanpa mengeluarkan investasi tambahan.

Dengan data tersebut, membuktikan, teknologi Grab berhasil memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia yang bermitra dengannya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini