TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semangat kewirausahaan perlu terus ditumbuhkan di tengah masyarakat supaya muncul pelaku-pelaku usaha baru yang bisa mendorong perekonomian nasional.
Perum Jamkrindo berkomitmen untuk mendukung upaya-upaya menumbuhkan semangat kewirausahaan.
Sejak beberapa tahun terakhir, Perum Jamkrindo berkontribusi menumbuhkan semangat kewirausahaan melalui berbagai kegiatan. Salah satunya adalah melalui kuliah umum di perguruan tinggi di berbagai daerah.
Yang terbaru, Direksi Perum Jamkrindo memberi kuliah umum di Universitas Negeri Jakarta dengan tema "Entrepreneurship, Knowledge Management, dan Tantangan di Revolusi Industri 4.0" pada Jumat, 26 April 2019.
Hadir memberi kuliah umum adalah Direktur MSDM, Umum, dan Kepatuhan Perum Jamkrindo Sulis Usdoko. Kuliah Umum dengan pembicara Direksi Perum jamkrindo sekaligus dilaksanakan untuk mendukung program Jamkrindo Peduli Pendidikan yang merupakan rangkaian kegiatan menyongsong HUT Perum Jamkrindo ke-49.
Selain karena bisnis intinya terkait dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komitmen mengembangkan UMKM dan menumbuhkan semangat kewirausahaan juga dilatarbelakangi oleh tingginya serapan tenaga kerja dari sektor ini. Sementara kontribusi UMKM terhadap perekonomian masih relatif kecil.
Baca: Menggandeng Wirausahawan Millennial Dalam Upaya Mengentaskan Kemiskinan
Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto menjelaskan, pengembangan UMKM dan menumbuhkan semangat kewirausahaan selaras dengan upaya untuk meningkatkan peran dalam perekonomian.
”Ini merupakan kontribusi nyata perusahaan untuk hadir di tengah masyarakat dan bersama-sama dengan masyarakat ingin meningkatkan kontribusinya bagi negeri," ujar Randi Anto pada Jumat.
Selain kuliah umum, kegiatan yang telah dilaksanakan, antara lain pemeringkatan UMKM dan konsultasi manajemen, program kemitraan dan bina lingkungan, serta sejumlah kegiatan lain yang dilaksanakan melalui kerja sama dengan banyak pihak.
Menurut Sulis, untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan, ada beberapa hal yang akan terkait, antara lain mengelola pengetahuan, kepemimpinan, dan perubahan lingkungan bisnis.
”Semangat berwirausaha harus terus didorong karena kewirausahaan itu mesti bisa menjawab persoalan dengan solusi yang berasal dari ide baru. Ada kesempatan, lalu menawarkan solusi dengan ide baru untuk menjawab persoalan,” ujar Sulis.
Kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, menurut Sulis sangat penting, termasuk perubahan lingkungan bisnis akibat revolusi industri 4.0.
”Perubahan lingkungan bisnis akan terus terjadi. Ke depan, perubahan lingkungan harus dianggap sebagai sesuatu yang biasa, tetapi yang paling penting adalah respons dan adaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis tersebut,” kata Sulis.
Wakil Rektor III Universitas Negeri Jakarta Achmad Sofyan Hanif mengatakan, pihaknya juga mendorong mahasiswa untuk membuka peluang menjadi wirausaha. "Saat ini sudah ada 10 start up. Pada 2019, kami targetkan ada 50 start up," ujar Sofyan.
Menurut Sofyan, model Magang Bersertifikat di Perum Jamkrindo merupakan terobosan yang baik karena tidak hanya membekali mahasiswa untuk masuk ke dunia kerja, tetapi juga memberi sertifikat bagi para peserta magang.