News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Kadin: Industri Manufaktur Melambat Karena Menunggu Hasil Pilpres

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kegiatan perakitan ponsel Evercoss di kawasan Industri Turboyo, Semarang, Jawa Tengah.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai perlambatan industri manufaktur saat terjadi karena pelaku usaha masih menunggu kepastian politik dan kondisi yang kondusif. Hal itu terkait, hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 yang masih dihitung Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Industri Pangan Strategis Juan Permata Adoe mengatakan, situasi persepsi politik dan berita media sosial Pilpres dan Pileg yang menunggu keputusan KPU.

"Juga investasi baru membutuhkan waktu serta menunggu barang modal yang diperkirakan baru dimulai semester kedua," ujar Juan saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (3/5/2019).

Selain itu, pelaku bisnis juga masih menunggu kepastian kebijakan pemotongan pajak korporasi alias pajak penghasilan (PPh) badan.

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemkeu) sedang mengkaji pemotongan PPh Badan. Kadin meminta potongan PPh badan tersebut dikisaran 17% sementara saat ini di Indonesia masih 25%.

Baca: Selama Ramadhan Karaoke dan Pub di DKI Jakarta Boleh Breoperasi Pukul 20.30 Hingga 01.30 WIB.

"Juga ditunggu dukungan keputusan endorsement DPR pada perjanjian Economic Partnership Agreement yang sudah ditandatangani dengan negara-negara ekonomi seperti Eropa, China, Australia, Amerika Serikat (AS), Jepang dan Korea agar segera dijalankan," jelas dia.

Baca: Banyak Tawaran Diskon Mobil LCGC di Telkomsel IIMS 2019, Ini Rinciannya

Juan juga menjelaskan, saat ini sebenarnya investor dalam negeri sudah yakin bahwa kondisi ekonomi kondusif. Hanya saja investor asing masih menunggu kepastian.
Sekadar info, BPS mencatat pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang melambat.

Hanya tumbuh 4,45% secara tahunan terhadap kuartal I-2018. Sedangkan pada kuartal I-2018 tumbuh 5,36% terhadap kuartal I-2017. Sementara itu pada awal kuartal II-2019, pertumbuhan sektor manufaktur kembali melambat.

Nikkei dan IHS Markit merilis Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia turun ke posisi 50,4 pada April 2019, turun dari posisi 51,2 pada Maret 2019. Dalam rilisnya, dijelaskan penurunan ini disebabkan turunnya permintaan baru.

Reporter: Benedicta Prima

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Kadin nilai perlambatan industri manufaktur kar 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini