News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mudik Lebaran 2019

Mudik Lebaran 2019, Terjadi 220 Kasus Kecelakaan, 90 Orang Meninggal

Penulis: Ria anatasia
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas mengevakuasi kendaraan yang terlibat kecelakaan di ruas Tol Tembalang Km 9 Kota Semarang, Minggu (2/6/2019)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi melaporkan, jumlah kecelakaan selama arus mudik lebaran 2019 mencapai 220 kasus dengan korban meninggal dunia 90 orang.

Angka ini menurun sebanyak 88 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.911 kecelakaan dengan korban meninggal dunia 691 orang.

“Seputar data kecelakaan dibandingkan data tahun 2018 di hari yang sama, menurun sangat tajam sekali hingga 88 persen," kata Dirjen Budi saat berkunjung ke Terminal Harjamukti, Cirebon, dikutip dari keterangan pers, Senin (3/6/2019).

Meski begitu, Dirjen Budi mengakui dalam arus mudik ini ada kenaikan penggunaan sepeda motor untuk mudik.

Baca: Mobil Fortuner Berplat Polri Ugal-ugalan Distop Polisi, Muncul Pria Bertanya Mana Komandannya?

Menurutnya, untuk penggunaan sepeda motor dari jalur pantura di sekitar Balonggandu ada peningkatan cukup signifikan dibandingkan tahun lalu.

Pada H-7 (29 Mei) terdapat kenaikan 127 persen dengan rincian tahun 2018 sebanyak 42.556 unit, sementara 2019 terdapat 96.627 unit.

Sementara H-6 (30 Mei) naik 138 persen; pada tahun 2018 sebanyak 34.838 unit dan tahun 2019 sebanyak 83.128 unit. Namun pengguna bus tidak begitu tinggi karena banyak masyarakat yang lebih memilih kendaraan pribadi.

“Memang ada korelasi yang signifikan antara mudik gratis dengan penggunaan bus, karena di luar mudik gratis itu terjadi penurunan (pengguna bus) tapi dengan kendaraan pribadi mengalami peningkatan," jelasnya.

"Sepeda motor secara umum ada peningkatan yang cukup tinggi dibanding tahun 2018, saya kira karena banyak masyarakat yang sudah menguasai penggunaan motor namun kita harapkan tidak dipakai selama mudik. Tapi walaupun pengguna sepeda motor cukup banyak, tapi angka kecelakaan tidak begitu tinggi,” lanjut Dirjen Budi.

Dirjen Budi berharap bahwa kampanye yang dilakukan pihaknya mengenai mudik tanpa sepeda motor dapat dipatuhi pemudik.

“Sepeda motor ini moda transportasi yang paling berbahaya dan rawan kecelakaan, jadi diharapkan masyarakat tidak ada lagi yang memaksakan diri naik motor untuk mudik,” tuturnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini