TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga minyak menguat ke level tertinggi dalam tiga pekan terakhir. Kamis (20/6) pukul 7.26 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2019 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 54,50 per barel.
Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini menguat 1,38% dari posisi kemarin pada US$ 53,76 per barel. Harga mencapai level tertinggi dalam tiga pekan sejak 31 Mei 2019.
Sementara harga minyak brent untuk pengiriman Agustus 2019 di ICE Futures hari ini menguat 1,24% ke US$ 62,59 per barel dari harga kemarin pada US$ 61,82 per barel. Harga minyak acuan internasional ini mencapai level tertinggi sejak 10 Juni 2019 atau kurang dari dua pekan terakhir.
Lonjakan harga minyak hari ini terjadi karena penurunan stok minyak AS yang lebih besar daripada prediksi. Setelah melonjak ke stok tertinggi sejak Juli 2017 pada dua pekan lalu, persediaan minyak komersial AS berkurang 3,1 juta barel pada pekan lalu.
Baca: Gunung Rinjani Kembali Dibuka untuk Pendaki, Kini Kuota Dibatasi
Data yang dirilis Energy Information Administration (EIA) ini lebih besar daripada prediksi analis yang meramalkan penurunan hanya 1,1 juta barel. "Secara umum, laporan EIA positif," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group kepada Reuters.
Baca: Harga Emas Naik Tajam, Jadi Level Tertinggi dalam 14 Bulan Ini
Dari Timur Tengah, tensi pasar minyak pun masih panas akibat serangan tanker pekan lalu. Kekhawatiran konfrontasi antara AS dan Iran mencuat setelah muncul laporan bahwa AS menyalahkan Iran atas serangan ini.
Reporter: Wahyu Tri Rahmawati
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Harga minyak WTI mencapai level tertinggi dalam tiga pekan