News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

O-Bahn, Sistem Integrasi BRT dan LRT Akan Diujicoba 2020

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi

 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi menyatakan konsep O-Bahn yang memadukan sistem integrasi Bus Rapid Transit (BRT) dan Light Rapid Transit (LRT) dalam satu jalur yang sama akan diujicoba pada tahun 2020.

“Kita akan ujicoba sistem ini pada tahun 2020 di 3 kota besar di Indonesia. Berikutnya kalau sistem ini sudah jadi maka akan dianggarkan di tahun depan. Kami sebagai pemerintah hanya memberi layanan saja namun yang mengoperasikannya swasta. Ini tidak mengenai untung rugi tetapi bentuk bagaimana pemerintah hadir ke dalam masyarakat,” kata Dirjen Budi di Jakarta, Rabu (26/6/2019).

O-Bahn adalah busway berpemandu yang merupakan bagian dari sistem transit bus cepat dengan memadukan konsep BRT dan LRT dalam satu jalur yang sama. Bus ini memiliki roda pandu yang berada di samping ban depan bus. 

Baca: Peneliti LIPI Syamsuddin Haris: KPK Mending Bubar Saja Kalau Dipimpin Jenderal Polisi

Roda pandu ini menyatu dengan batang kemudi roda depan, sehingga ketika bus memasuki jalur O-Bahn, supir tak perlu lagi mengendalikan arah bus karena roda pandu akan mengarahkan bus sesuai dengan arah rel pandu serta mencegah bus terperosok ke celah yang ada di jalur.

Sistem ini pertama kali diterapkan di Kota Essen, Jerman.

Baca: Bos Bank Bali Datangi KPK, Laporkan Penjualan Bank Permata

“Dalam pembangunan BRT yang ada di ranah kami Ditjen Hubdat, dari segi pemanfaatan dan sustainability nya ada kota-kota yang cukup bagus dan mempunyai komitmen baik anggarannya maupun pemerintah daerahnya.”

“Namun kami Pemerintah Pusat akan kontrol saja tidak mempermasalahkan jumlah penumpangnya, atau dalam sehari harus mengangkut berapa kali yang terpenting pemerintah menyediakan aksesibilitas dan konektivitas dalam transportasi,” ujar Dirjen Budi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini