TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - International Trade Center ( ITC) tengah menggodok platform e-commerce untuk para tenant.
Dengan adanya marketplace tersebut, memungkinkan pedagang menjual barang dagangannya secara offline maupun online.
Kepala Divisi ITC Christine Natasha Tanjungan mengatakan, saat ini saja sudah banyak pedagang di ITC yang juga menjualnya melalui aplikasi e-commerce maupun lewat media sosial.
"Di Instagram, di Facebook, banyak pedagang ITC jualan. Kalau lihat di marketplace banyak pedagang ITC jualan," kata Christine, Kamis (4/7/2019).
Christine mengatakan, saat ini di Jakarta belum ada satu pusat perbelanjaan yang mewadahi tenant yang berjualan di dalamnya.
Yang ada, masing-masing tenant menawarkan secara individu lewat platform online. Dengan adanya marketplace yang menampung seluruh toko di ITC, maka akan memudahkan pembeli mencari barang yang diinginkan dalam satu website.
Di luar negeri, kata Christine, sistem seperti ini sudah banyak diterapkan pusat perbelanjaan.
Baca: Alasan Pedagang ITC Kuningan Pilih Jual Kios via OLX
"Kami sedang menggodoknya. Ini bisa jadi payung besar yang mewadahi seluruh pedagang kami yang banyak skalanya kecil dan menengah," kata Christine.
Namun, Chritne mengakui tak semudah itu mengembangkan toko offline ke platform online. Saat ini, jumlah pedagang di ITC sekitar 28.000 di 10 lokasi.
Jika semua toko dan produknya dimasukkan ke dalam website, maka butuh waktu panjang dan infrastruktur yang mumpuni agar servernya tidak down.
Tantangannya adalah menghimpun data toko yang ada, foto produk, hingga membuat deskripsi produk.
Christine mengatakan, pihaknya pun membuat tim kecil di masing-masing ITC yang akan membantu mempersiapkan toko-toko itu untuk mulai bergeser ke toko online. "Semoga dalam waktu tidak lama lagi bisa dirilis," kata Christine.