TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koperasi Karya Sejahtera Tenaga Kerja Bongkar Muat (Koperasi KSTKBM) Tanjung Priok mengapresiasi kinerja Otoritas Pelabuhan (OP) yang menjadi pembina wadah pengelola TKBM.
“Kami harus mengucapkan terima kasih kepada jajaran OP Tanjung Priok yang sudah melakukan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sesuai UU No 17/2008 tentang Pelayaran,” ungkap Ketua Koperasi KSTKBM Tanjung Priok, Haji Suparman dalam keterangan persnya, Selasa (9/7/2019).
Suparman mengatakan, selama ini pelaksanaan tupoksi tersebut berjalan baik, terbukti dari aktivitas bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok yang berlangsung kondusif.
TKBM sebagai pelaksana kegiatan bongkar muat juga bisa melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target yang ditetapkan.
"Pencapaian bongkar muat di dermaga konvensional untuk barang curah kini mencapai 500 sampai 600 ton per shift atau rata-rata 75 ton per jam," ungkap Suparman.
Baca: Toyota Undang YouTuber Kondang Asal Los Angeles Pada Gelaran Digifest di GIIAS 2019
Begitu juga dengan volume bongkar muat di terminal petikemas. Jika dihitung berdasarkan box crane per hour (BCH). rata-rata mencapai 27 sampai 34 box/jam atau di atas target yang ditetapkan Kementerian Perhubungan selama ini.
“Itu semua bisa tercapai karena OP sebagai regulator mampu membangun komunikasi yang baik dengan semua pemangku kepentingan di pelabuhan,” ujarnya.
Indikator lainnya menurut Suparman adalah, waiting time maupun dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok yang juga sesuai target yang ditetapkan.
Harapan
Sebagai satu-satunya lembaga pengelola TKBM di pelabuhan, Koperasi KSTKBM berharap kerja sama yang sudah baik dengan para stakeholders di pelabuhan akan semakin meningkat lagi.
Selain itu, untuk meningkatkan kesejahteraan TKBM, pihaknya pun berharap adanya kepedulian dari operator pelabuhan baik PT Pelabuhan Indonesia II (IPC Pelindo II) maupun perusahaan-perusahaan bongkar muat untuk menyalurkan dana bina lingkungkan (Corporate Social Responsibility/CSR) kepada TKBM.
Baca: Anggota TNI Boleh Daftar Seleksi Calon Pimpinan KPK, Ini Persyaratannya
“Kami mengelola lebih dari 2400 orang TKBM yang perlu ditingkatkan kesejahteraannya. Kami sangat berharap program-program CSR menyentuh kehidupan TKBM yang sehari-harinya bergulat dengan kegiatan bongkar muat di pelabuhan,” ujarnya.
Baca: Kenyamanan Mobil Premium Hadir di All New Mazda 3
Dia menjelaskan, sejauh ini para pekerja TKBM membutuhkan bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan.
Program bantuan modal usaha, beasiswa, peningkatan keterampilan pasca pensiun, maupun dana rasionalisasi merupakan beberapa usulan yang diharapkan bisa diterima TKBM.
Pihaknya meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN Rini Soemarno turun langsung ke lapangan berdialog dengan para TKBM yang kesejahteraannya masih harus ditingkatkan.
“Jangan sampai nasib TKBM seperti peribahasa ayam mati di lumbung,” tegasnya.