TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Ari Askhara tak akan digeser dari jabatannya pasca kinerja perusahaan berpelat merah itu menjadi sorotan akibat laporan keuangan tahun 2018 yang bermasalah.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan, pihaknya sebagai pemegang saham mayoritas belum punya rencana untuk mengganti Ari Askhara.
"Enggak sih, kita ikuti aturan Ibu Menteri (BUMN Rini Soemarno) saja yang mana tidak berencana ganti Dirut Garuda," ungkap Gatot saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (8/7/2019).
Sebelumnya, dalam kunjungan kerja ke Kebumen, Kamis (4/7/2019), Rini menegaskan tak akan mencopot Dirut Garuda saat ini.
Baca: Gerindra Tak Masalah Diminta Tetap Menjadi Oposisi
Menurutnya, Garuda tak punya niatan untuk memalsukan laporan keuangan karena sudah diperiksa oleh kantor akuntan publik yang bersertifikasi.
"Tidak ada urusan pemalsuan tidak ada urusannya pembohongan, kami tidak mungkin sebagai pemegang saham memperbolehkan perusahaan BUMN itu diaudit oleh kantor akuntansi yang tidak bersertifikasi. Ya nggak perlu lah Dirut dicopot, buat apa?" ucap Rini.
Selain ihwal laporan keuangan, Ari Askhara juga menjadi sorotan akibat pemeriksaan KPPU terhadap kasus rangkap jabatannya sebagai Komisaris Utama Sriwijaya Air group.
Untuk menghormati KPPU, Ari Askhara bersama dua pejabat Garuda Indonesia grup lainnya mengundurkan diri dari jajaran komisaris Sriwijaya Air.
"Sebagai bentuk bukti komitmen dan upaya Perusahaan dalam mengedepankan penerapan Good Corporate Governance - termasuk kepatuhan terhadap prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat - maka pada Selasa (2/7), I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra selaku Komisaris Utama PT Sriwijaya Air, Pikri Ilham Kurniansyah dan Juliandra Nurtjahyo selaku Komisaris di PT Sriwijaya Air, secara resmi telah mengajukan pengunduran diri masing – masing dari jabatannya di PT Sriwijaya Air," tulis VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan, Selasa (2/7/2019).