TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot Bloomberg pada perdagangan hari ini, Rabu (7/8/2019) terpantau berada di kisaran Rp 14.241 per dollar AS.
Rupiah menguat 35,5 poin atau 0,25 persen dibanding penutupan kemarin yang berada di kisaran Rp 14.276 per dollar AS.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia ( BI) Destry Damayanti menyampaikan, bank sentral bakal mempertahankan kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif.
Sebab, menurut dia, nilai tukar rupiah masih sangat rentan terhadap perekonomian global.
"Artinya dari BI kita akan terus mempertahankan kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif sebab dengan adanya goncangan di global pasti akan mempengaruhi stabilitas sistem keuangan," ujar dia di Jakarta, Rabu siang.
Baca: Pekanbaru Berstatus Siaga Darurat Kabut Asap
Baca: Imbas Pemadaman Listrik di Sebagian Pulau Jawa, Warga Gugat PLN
Sebelumnya kemarin, rupiah sempat menyentuh level Rp 14.315 per dollar AS.
Hal tersebut disebabkan, investor melakukan aksi fly to quality setelah bank sentral China memutuskan untuk mendepresiasi mata uang yuan terhadap dollar AS.
Namun, Destry mengatakan, gejolak pergerakan rupiah hanya bersifat sesaat. Untuk itu, dirinya mengimbau pelaku pasar untuk tidak panik menghadapi gejolak pasar.
"Ini kalau kita bisa menjaga stabilitas makro, kita tidak perlu panik. Market tidak perlu panik karena biasanya guncangan sifatnya sesaat," ujar dia.
Adapun dia menegaskan, BI akan tetap berada di pasar untuk mewaspadai pergerakan dan ketidakstabilan yang terjadi di sektor keuangan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rupiah Rentan Terpengaruh Faktor Global, BI Imbau Investor Tak Panik"