Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian menggulirkan program E-Smart untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM) sejak tahun 2017.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengembangan IKM berbasis digital, peningkatan ekspor, perluasan akses pasar dan akses pendanaan.
Sejak program ini diluncurkan dua tahun lalu, IKM yang tergabung telah mencapai hampir 10.000 unit usaha.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Gati Wibawaningsih mengatakan bahwa IKM yang masuk program E-Smart mengalami peningkatan pendapatan.
Baca: Tak Kuat Menahan Malu Usai Bunuh dan Bakar Suami, Aulia Mengaku Ingin Bunuh Diri
"Omset paling engga naik 7 kali lipat minimum ya itu," tutur Gati Wibawaningsih saat di seminar Startup, Tech Provider 4 IKM di Gedung Kemenperin, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2019).
IKM yang mendominasi program E-Smart kebanyakan bergerak di bidang fashion.
Menurut Gati, pendekatan IKM agar mau masuk ke ranah digital tidak dapat langsung ke industri 4.0.
Cara yang tepat mengajak IKM ke ranah digital dimulai dengan meminta mereka berjualan secara online.
"E-Smart itu ajarin mereka jualan online agar mereka merasa bahwa digital itu perlu. Nah baru setelah itu berpikir bahwa teknologi itu butuh. Misal sensor penggorengan, bisa berhenti goreng kalau sudah disesuaikan. Teknologi dari startup inilah nanti yang bekerja," tambah Gati.