News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

IPA Siap Genjot Investasi dan Tingkatkan Produksi Migas Nasional

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembukaan IPA Convention and Exhibition (Convex) 2019 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Acting President Indonesia Petroleum Association (IPA) Louise McKenzie menyatakan komitmennya membantu pemerintah dalam menarik investasi dan menigkatkan produksi minyak dan gas (migas) di Indonesia.

Hal itu dikatakan dalam pembukaan IPA Convention and Exhibition (Convex) 2019 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019).

Baca: Tak Hanya Iuran BPJS Kesehatan, Tarif Listrik 900 VA juga Akan Naik pada 2020

McKenzie menyebut produksi migas akan bertambah seiring bertambahnya investasi.

"Kami (IPA) siap terus berkolaborasi dengan pemerintahan, masyarakat Indonesia dan para stakeholder untuk menarik investasi dan meningkatkan produksi migas nasional," katanya.

Pernyataannya tersebut senada dengan tema yang diangkat pada Konvensi IPA ke-43 yakni Driving Exploration and Optimizing Existing Production for Long Term Energy Security‎.

"Secara bersama-sama kita tingkatkan produk untuk keberlangsungan migas di Indonesia,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan yang membuka Konvensi IPA 2019 bertutur bahwa pemerintah tengah berupaya menghadirkan kebijakan baru untuk menggenjot eksplorasi.

Ia menyebut RI memiliki 2,5 miliar dolar AS komitmen kerja pasti dari para kontraktor migas yang dialokasikan khusus untuk eksplorasi.

"Kita juga ada kebijakan fiskal, perlahan tapi pasti kami mencoba membuat industri ini kompetitif sebisa mungkin. Harga minyak bisa naik dan tidak ada yang tahu soal kondisi global, perang dagang," ujar Jonan.

Pemerintah, dikatakan Jonan mencoba sebaik mungkin agar harga minyak bisa terus membaik.

"Untuk itu kami melakukan eksplorasi dan efisiensi, dan salah satu caranya memperbaiki regulasi."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini