News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerja Lelet, Kementerian PUPR Ambil Alih Alokasi Kerja Kontraktor China

Penulis: Ria anatasia
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BPJT Danang Parikesit meninjau proyek Tol Cisumdawu di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (5/9/2019).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengambil alih sebagian porsi pengerjaan tol proyek Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (tol Cisumdawi) seksi 2 dari kontraktor asal China.

Untuk diketahui, pemerintah selama ini bekerja sama dengan kontraktor asal China, antara lain Metallurgy Corporation of China (MCC), China Road and Bridge Corporation (CRBC), dan Shanghai Construction Group (SCG) dalam pengerjaan proyek tol Cisumdawu seksi 1 dan seksi 2.

Tadinya porsi kontraktor China dengan pemerintah yakni 65 persen dengan 35 persen. Saat ini, pengerjaannya menjadi 45 persen oleh CRCB cs dan 55 persen oleh Kementerian PUPR.

"Tadi pak Menteri (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono) kemarin bilang coba selesaikan pembagian tugas kontraktor asal China dengan kita. Ada pengalihan dari 65:35 persen jadi 45:55 persen," kata Kepala BPJT Kementerian PUPR, Danang Parikesit saat meninjau proyek Tol Cisumdawu di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (5/9/2019).

Baca: Kronologi Laka Maut Tol Cipularang: Dipicu Dump Truck yang Terguling

Sebagai informasi, Proyek Tol Cisumdawu dengan panjang 60,47 KM ini memiliki 6 seksi. Seksi I dan Seksi II proyek ini digarap oleh Pemerintah melalui Kementerian PUPR bekerja sama dengan kontraktor asal China.

Baca: Istana Akan Tangani Aktor Rusuh Papua Benny Wenda Secara Politik, Tidak Militer

Sedangkan komposisi pemangku kepentingan untuk Seksi III hingga VI dikerjakan oleh BUJT terdiri dari PT Citra Marga Nusaphala Persada, PT Jasa Sarana, PT Brantas Abipraya, PT PP (Persero), dan PT Waskita Karya.

Untuk seksi 1 dengan rute Cileunyi-Rancakalong memiliki panjang 10,57 km, progresnya pembebasan lahan sudah 72,77 persen dengan pembangunannya sudah mencapai 45,47 persen.

Seksi 2 dengan total panjang 17,05 km dengan pembangunan dibagi dua fase. Fase I dari Rancakalong-Ciherang sudah selesai pada 2017.

Sedangkan Fase II Ciherang-Sumedang progres pembangunan mencapai 74,62 persen dan pembebasan lahannya sudah 98,90 perssn.

Sementara seksi 3 hingga 6 yang dikerjakan oleh PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) sepanjang 32,65 km masih belum banyak kemajuan.

Khusus seksi 3 Sumedang-Cimalaka 4,5 km progres pembebasan lahannya sudah mencapai 99,76 persen sedangkan pembangunannya 80 persen.

Sementara sisanya, seksi 4 hingga 6 belum tersentuh pembangunan sama sekali, hanya pada seksi 6 saja yang sudah ada pembebasan lahan sebesar 16,34 persen.

Terowongan tol Cisumdawi sepanjang 472 meter.

"Seksi 1, seksi 2 pekerjaan kita lihat masih berproses target September 2019. Seksi 3 bareng BUJT harapannya akhir tahun ini tuntaskan. Seksi 4,5 6 tuntas 2020 akhir," kata Danang.

Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menunjukan kekesalannya dan terhadap lambatnya pengerjaan proyek tol Cisumdawu yang turut melibatkan kontraktor asal China lantaran masalah pembebasan lahan.

"Kita dengan China kadang-kadang harus keras. Pengawasannya harus keras karena mereka bisnis juga," ujar dia saat meninjau proyek Tol Cisumdawu di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (2/7/2019).

Meski begitu, dia menargetkan pembangunan tetap rampung sesuai jadwal di akhir 2020.

"Insya Allah clear. Ini saya hanya mendorong saja supaya mem-back up teman-teman. Karena ada tugas APBN yang dengan loan China, ada tugas BUJT yang CMNP (PT Citra Marga Nusaphala Persada) dengan tol PT Citra Karya Jabar Tol," tuturnya.

Foto 2: Terowongan Tol Cisumdawi sepanjang 472 meter

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini