TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Zaman semakin canggih membuat perusahaan baik konvesional maupun digital semakin banyak mengeluarkan terobosan baru.
Salah satu terobosan baru tersebut adalah dengan mengeluarkan fitur investasi digital oleh startup-startup Indonesia.
Tidak hanya mengeluarkan fitur investasi emas digital, kemajuan zaman membuat salah satu startup, Bukalapak, meluncurkan fitur cicil emas untuk investasi. Adapun peluncuran ini merupakan hasil kerja sama dengan startup fintech Pluang.
Baca: Jawaban Mentan saat Ditanya soal Peluang Ekpor Babi ke China
Head of Invesment Solution Bukalapak Dhinda Arisyiya mengatakan, peluncuran startup itu merupakan pengembangan dari fitur BukaEmas sekaligus memudahkan masyarakat Indonesia berinvestasi.
"Kami ingin memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan investasi dan meningkatkan literasi keuangan ke seluruh kalangan, baik pekerja yang masih produktif, milenial, termasuk ibu-ibu rumah tangga yang setiap hari perlu mengatur keuangan," kata Dhinda Arisyiya di Jakarta, Rabu (18/9/2019).
Dipilihnya emas, kata Dhinda, karena emas adalah salah satu instrumen yang sedang naik daun dalam 5 tahun belakangan sekaligus instrumen investasi paling tua yang semua orang mengenalnya.
Di Bukalapak sendiri, imbuh dia, tren kenaikan emas berbanding lurus dengan tren kenaikan pengguna fitur investasi dalam platformnya. Dari yang semula 600.000 pengguna pada akhir tahun, kini sudah 2,5 juta pengguna. Ini membuktikan animo masyarakat terhadap investasi emas memang tak ada matinya.
"Ini paling populer. Minatnya terus ada dari tahun ke tahun, dan cocok untuk mereka yang melakukan lindung nilai. Memang kita lihat ini instrumen investasi yang sudah turun temurun, dari generasi ke generasi yang dipakai terus," papar dia.
Terkait metode pencicilannya, Dinda menjelaskan pencicilan bisa dilakukan mulai dengan berat 1 gram dengan tenor 3 sampai 24 bulan. Harga pembelian akan disesuaikan dengan fluktuasi harga emas harian.
"Tapi bedanya, pencicil emas dapat mengunci harganya di awal saat pembelian. Ini memungkinkan pencicil tidak akan terimbas fluktuasi harga saat mencicil. Kenaikan harga emas belakangan ini kan 20-25 persen, jadi kalau dikunci di awal potensi imbal hasilnya akan lebih besar," jelas Dhinda.
Co-Founder Pluang Claudia Kolonas menambahkan, nantinya emas yang dicicil tersimpan bursa berjangka sehingga aman. Produk ini pun telah mendapat lisensi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
"Kami memastikan ada pihak independen yang menjaga emas tersebut," jelas Claudia.
Adapun untuk proses pencetakan akan dikenakan biaya kembali. Biaya tersebut sudah tertera dalam aplikasi saat hendak mencicil emas.
"Setelah dicetak nanti kami akan kirim ke rumah masing-masing melalui JNE. Kenapa JNE? Karena kami memastikan menggunakan moda pengiriman yang memiliki asuransi bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Pokoknya pengiriman ini kami pilih pihak yang kompeten dalam melakukan pengiriman," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sekarang Investasi Emas Digital Bisa Dicicil"