Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Jepang menandatangani kesepakatan teknis proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Hadir dalam acara itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Duta Besar Jepang untuk RI Ishii Masafumi.
Kedua pihak sepakat untuk melakukan studi kelayakan atau feasibility study (FS) untuk beberapa hal teknis seperti lebar jalur, jenis konstruksi, sistem persinyalan, kecepatan maksimum dan jenis sarana perkeretaapian.
Proyek ini akan dibangun dalam dua tahap, yaitu jalur Jakarta-Semarang dan Semarang-Surabaya.
"Dengan adanya moda ini, Jakarta-Surabaya ekspektasi kami bisa ditempuh 5,5 jam. Artinya ada moda baru untuk menjadi alternatif dan mampu berkompetisi bahkan dengan pesawat udara," kata Budi Karya.
Baca: Rumah Mewah Nia Ramadhani Halamannya Seluas Lapangan Bola, Ada Perosotan di Kamar Anak
Di kesempatan yang sama, Menteri PUPR Basuki mengatakan pihaknya sudah berkomitmen untuk sterilisasi perlintasan sebidang di sepanjang jalur kereta api.
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR akan membangun perlintasan kereta api melalui flyover atau underpass.
Baca: Warganet Tertawa, Iwan Fals Mencuit Minta Link di Viral Video Panas PNS Jabar
"Kami ditugasi untuk perbaiki dan sterilkan tidak kurang dari 500 perlintasan sebindang dg bangun flyover atau underpass dan perbaiki jalan sekitarnya," jelas Basuki.
Budi mengatakan, pemerintah Indonesia dan Jepang akan melakukan studi lanjutan hingga Oktober 2020 mendatang. Targetnya, pembangunan proyek itu dilakukan pada 2021 dan rampung pada 2024.