TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koridor Timur Jakarta yaitu Bekasi, Cikarang, dan Karawang adalah jantung penting bagi perekonomian Indonesia yang pada tahun 2018 mencapai Rp14,8 triliun berdasar pada data Produk Domestik Bruto (PDB), tumbuh 5,17 persen lebih tinggi dari capaian tahun 2017.
Setidaknya lebih dari 60% aktivitas perekonomian nasional disumbang oleh Koridor Timur Jakarta yang 70%-nya berpusat di Bekasi-Cikarang.
Kini, kawasan Koridor Timur Jakarta dengan luas mencapai 10.000 Ha ini tumbuh menjadi aset properti unggulan yang didalamnya sudah dilengkapi dengan pusat bisnis, gaya hidup, destinasi hunian, pusat industri, dan pusat lapangan pekerjaan.
Pengembangan pesat dan lengkapnya fasilitas yang menjamin kenyamanan hidup memberikan dampak pada permintaan dan kebutuhan hunian.
Berbagai pengembang properti di Timur Jakarta turut menyumbang dalam pemenuhan kebutuhan pasar tersebut, di antaranya Summarecon Bekasi seluas 240 Ha, Pollux Properti Indonesia seluas 45 Ha, PP Properti seluas 28 Ha, Vasanta Innopark seluas 100 Ha, Lippo Cikarang seluas 3400 Ha dan Jababeka seluas 5600 Ha.
Sebagai langkah pengokohan destinasi investasi dan hunian paling potensial, enam developer ternama bersatu dalam Komite Koridor Timur Jakarta.
Baca: Pameran Properti Terbesar Indonesia International Property Expo 2019 Catat Kenaikan Transaksi
Kehadiran Komite Koridor Timur Jakarta yang terdiri dari Summarecon Bekasi, Summarecon Emerald Karawang, Jababeka, Lippo Cikarang, Vasanta Innopark, Pollux, dan PP Properti ini akan menjadi terobosan baru untuk semakin mengukuhkan kawasan tersebut sebagai destinasi hunian dan investasi yang tidak kalah dengan berbagai kawasan lainnya di Jakarta.
Anggota komite nantinya akan lebih mengintegrasikan berbagai keunggulan dari masing-masing developer yang sudah ada di dalamnya seperti kegiatan marketing dan branding yang lebih terintegrasi untuk saling mendukung satu sama lain.
Saat ini Koridor Timur Jakarta juga telah menjadi kawasan industri terbesar di Asia Tenggara yang mampu menyerap jutaan tenaga kerja.
Lebih dari 50.000 industri dari setidaknya 30 negara, baik nasional maupun mulitinasional beroperasi di kawasan industri kelas dunia seperti: Kawasan Industri MM2100, Jababeka Industrial Estate, Delta Silicon Industrial Park Lippo Cikarang, Bekasi International Industrial Estate, dan East Jakarta Industrial Park (EJIP).
Baca: Nagita Slavina Minta Dibuatkan Mal Saat Raffi Ahmad Berniat Bangun Properti di Tanah 2,5 Hektar
Ali Tranghanda - CEO Indonesia Property Watch mengatakan, kawasan timur Jakarta memang relatif agak tertinggal dibanding wilayah barat Jakarta.
"Namun, itu dulu, sebelum adanya pembangunan infrastruktur yang masif di wilayah koridor Timur Jakarta," kata Ali Tranghanda, Selasa (1/10/2019).
Karena itu, secara keseluruhan Kawasan koridor Timur Jakarta ini harus di branding atau disosialisasikan karena sangat banyak kelebihan yang dapat diexpose.
"Dari segi geografis, Timur Jakarta merupakan pintu gerbang yang menghubungkan kawasan Jakarta ke berbagai kota besar yang ada di Pulau jawa,” katanya.
Albert Luhur - Executive Director PT Summarecon Agung Tbk menyebut, Koridor Timur Jakarta ke depannya akan menjadi koridor yang sangat penting, karena nantinya akan saling terintegrasi hingga ke Jawa Timur melalui pembangunan infrsatruktur yang masif.
"Tak bisa dipungkiri, awalnya memang kawasan Timur Jakarta lebih dulu dikenal sebagai kawasan industri, namun beberapa tahun kemudian, kawasan residensial di sini justru terus berkembang dan menjadi kawasan hunian yang sangat nyaman," katanya.
Baca: Ratusan Pelajar di Bekasi Dicegah Polisi saat Hendak Menuju Jakarta untuk Berunjuk Rasa
“Melalui Komite Koridor Timiur Jakarta ini, harapannya, sejumlah pengembang dapat bersinergi untuk menyampaikan berbagai kelebihan atau plus point yang ada di koridor Timur Jakarta.”
Sutedja S. Darmono - Director PT Jababeka Tbk menyebut pembentukan komite ini sebenarnya berawal dari tukar pikiran bersama antara teman-teman developer yang ada di wilayah timur Jakarta terkait permasalahan yang sama mengenai image kawasan koridor timur Jakarta yang secara tidak langsung turut berdampak pada sisi pemasaran yaitu mengenai kemacetan dan kawasan industri.
"Padahal, image ini sebenarnya tidak tepat. Sebab, macet itu lebih dikarenakan adanya pembangunan infrastruktur. Ke depannya, kemacetan tersebut nantinya akan berakhir seiring selesainya pembangunan infratruktur tersebut," katanya.
Darmono mengatakan, awal 2020 mendatang, diprediksi koridor timur akan semakin lancar seiring beroperasinya sejumlah infrastruktur transportasi di kawasan ini.
"Bahkan, diprediksi efektif untuk mengurangi kemacetan hingga 40 persen,” katanya.
Darmono menyebut, saat ini akan ada 10 infrastruktur baru yang dibangun di koridor Timur Jakarta, yaitu Elevated Toll Road, Kereta api double double track, LRT, MRT , kereta cepat Jakarta Bandung, Cikampek Layang, JORR 2, Jalur Cikampek Selatan, Kereta cepat Jakarta – Surabaya, Pelabuhan Patimban serta Bandara Kertajadi.
Berbagai infrastruktur ini cukup lengkap dan tidak ada di wilayah barat Jakarta.
Baca: Pertumbuhan Properti Sebelah Barat Jakarta Saat Ini Paling Pesat
Suranto Tjhai - GM Sales & Marketing PT Sirius Surya Sentosa menyebut saat ini di negara maju infrastruktur itu adalah salah satu faktor utama yang akan menaikkan investasi properti.
"Koridor timur Jakarta sangat berpotensi untuk mengikuti hal tersebut sebab secara keseluruhan, infrastruktur Koridor timur Jakarta paling lengkap dan paling siap dibanding kawasan lainnya," katanya.
Maikel Tanuwidjaja - Sales & Marketing Director PT Pollux Properti Indonesia Tbk melihat potensi timur Jakarta sangat baik, hal ini dapat dilihat dari 7 proyek yang dikembangkan Pollux, setidaknya ada 3 proyek terletak di koridor timur dengan total pengembangan seluas 45 hektar.
“Dari awal kami melihat koridor timur sangat seksi, salah satunya dapat dilihat dari perkembangan infrastruktur yang masif. Hanya saja, ke depan, bagaimana caranya secara bersama-sama kita dapat mengubah image yang selama ini telah terbentuk sebagai kawasan industri menjadi kawasan hunian yang nyaman dengan berbagai kelebihannya,” katanya.
Taufik Hidayat - Presiden Direktur PT PP Properti, Tbk menyebut dari sisi ruang korior Timur Jakarta cukup luas karena pengembangannya berpotensi hingga ke wilayah Kertajati.
Di sisi lain, tingkat polusinya rendah, fasilitas pendidikannya ngga kalah dengan koridor barat.
"Harga juga lebih affordable dibanding barat. Sehingga dapat dilihat bahwa Kita sangat optimis jika koridor timur tempat yang layak untuk berinvestasi hunian. PP Properti sendiri memiliki total luas lahan sebesar 160 hektar mencakup wilayah Bekasi, Cikarang dan Kertajati,” katanya.
Lukas Bong - Ketua Umum DPP AREBI menyatakan, peta properti di Jakarta itu yang paling sengit perkembangannya adalah Timur dan Barat.
Rute timur begitu panjang dan luas, namun, kenapa developer cenderung memilih barat daripada timur, hal ini tak terlepas dari letak geografisnya.
Selain itu, faktor wilayah barat lebih dulu berkembang sebagai kawasan hunian juga berpengaruh.
"Namun, yang harus diperhatikan, koridor timur itu sangat lengkap dalam berbagai hal dan dari segi fasilitas tidak kalah dibanding wilayah barat,” katanya.
AREBI menyambut cukup baik dengan terbentuknya komite ini, karena dengan begitu dapat membuat penjualan semakin bergairah lagi, tak terkecuali bagi teman-teman broker yang menjadi terbantu untuk memasarkan properti di kawasan ini.