Kemudian, kondisi yang akan terjadi selanjutnya, yakni jika investasi menurun, dilanjur dengan rating yang menurun, dipastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga terpengaruh.
Akibatnya, dampak yang timbul bisa menjalar ke mana-mana.
Nawir menyampaikan bahwa secara keseluruhan, jika Indonesia betul mengalami gagal bayar (default), maka bisa dikatakan keseriusan itu terjadi saat perekonomoan dunia di ambang krisis.
Kemudian, hal yang dikhawatirkan adalah kalau gagal bayar tersebut dialami oleh BUMN.
"Jika sudah begitu, akankah Indonesia mengalami peristiwa seperti tahun 1997-1998? di mana pemerintah melakukan pengambil-alihan atau melakukan penyuntikan dana, dan hal itu menjadi sangat tidak bagus ketika perekonomian nasional juga mengalami kondisi tidak terlalu bagus," kata dia.
Selain itu, menilik tidak adanya ruang fiskal yang tersedia bagi pemerintah untuk melakukan hal tersebut.
"Jadi menurut saya, mudah-mudahan tidak terjadi perusahaan-perusahaan BUMN yang gagal bayar (default)," ujar Nawir.