TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerjasama dengan XCel Asia Inc. dan PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) guna mengembangkan IDX Incubator, program inkubasi perusahaan startup atau rintisan yang digagas BEI.
Penandatanganan Memorandum of Agreement tiga pihak ini diteken pada Senin 7 Oktober 2019 oleh direksi BEI yakni I Gede Nyoman Yetna – Direktur Penilaian Perusahaan BEI.
Sementara dari XCel Asia Inc. diwakili oleh Yu Kai Wen sebagai Chairman and Founding Partner. Adapun ENVY diwakili oleh Mohd Sopiyan Bin Mohd Rashdi sebagai Direktur Utama.
“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan ENVY dan XCel Asia Inc, karena perjalanan perusahaan rintisan (startup) untuk IPO (Initial Public Offering) membutuhkan banyak dukungan untuk mengembangkan model bisnis dan mendapatkan investasi untuk meningkatkan bisnisnya,” kata IGD Nyoman Yetna, dalam sambutannya di acara penandatanganan Memorandum of Agreement, Senin (7/10/2019).
“Kami sangat menghargai XCel Asia Inc yang berkomitmen untuk menyediakan dana dan bantuan untuk program percepatan perusahaan rintisan (startup) yang menjadi peserta IDX Incubator.
Baca: Liburan ke China, Cicipi 7 Street Food di Beijing Ini
XCel Asia Inc adalah perusahaan modal ventura pertama yang berkomitmen untuk membantu perusahaan rintisan (startup) tumbuh dengan pasar modal Indonesia,” tambah IGD Nyoman Yetna.
Dalam kerja sama ini, XCel Asia Inc akan memberikan investasi di beberapa perusahaan binaan BEI di IDX Incubator yang potensial dan sesuai dengan kebutuhan investasi XCel Asia.
Perusahaan ini bergerak di bidang pengoperasian program akselerasi dan pelatihan startup di beberapa kota di Asia.
XCel Asia Inc, adalah akselerator startup Pan-Asia pertama dan perusahaan modal ventura yang berfokus pada “Hard Tech” startup.
XCel Asia mencari, menginkubasi, dan berinvestasi dalam inovasi "category-defining" yang memiliki potensi untuk mengembangkan ekonomi di Asia.
Di sisi lain, ENVY yang bergerak di bidang jasa teknologi informasi, dalam kerja sama ini, bertindak sebagai evaluator pada perusahaan startup binaan yang layak mendapatkan investasi dan bimbingan oleh XCel Asia.
Baca: Investasi Asal Korea Masuk, Valuasi Bukalapak Capai Rp 35 Triliun
IDX Incubator pertama kali dibentuk pada Mei 2007 dengan angkatan pertama (batch 1) mencapai 24 perusahaan. Tahun 2018, terdapat 20 startup yang masuk menjadi binaan Bursa Efek Indonesia.
“Sebagai perusahaan Technology Venture, kami selalu mencari cara mendukung industri dan membantu apa pun demi pertumbuhan startup. Dengan bermitra dengan XCel Asia, ENVY membantu XCel Asia dalam membimbing startup, memberikan bimbingan teknologi,” kata Mohd Sopiyan Bin Mohd Rashdi, Direktur Utama ENVY.
Manajemen ENVY juga menegaskan hadirnya IDX Incubator adalah tonggak sejarah yang harus dibanggakan oleh publik Indonesia dan khususnya sektor teknologi.
“Apa yang dilakukan BEI adalah yang pertama di Indonesia, di mana tidak ada Bursa Efek lain di wilayah tersebut [Asia] yang melakukannya.”
Selain itu, khusus bagi ENVY, strategi bisnis itu dengan melihat teknologi sebagai bagian dari ekosistem masa depan untuk platform e-commerce yang sedang kita bangun yaitu UNITY. “Nantinya semua ini akan terhubung ke platform UNITY,” katanya.
Baca: Langka, Setelah Hampir 1 Dekade Hengkang, Desta dan Vincent Nostalgia Bareng Clubeighties
Nota Kesepakatan ini berlaku untuk jangka waktu dua tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Nota Kesepakatan ini oleh para pihak, dan akan berakhir secara otomatis apabila telah ditandatanganinya perjanjian pelaksanaan kerja sama.
Setelah dua tahun akan ada evaluasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melanjutkan kerja sama guna mengembangkan IDX Incubator dengan XCel Asia Inc dan PT ENVY Technologies Indonesia Tbk (ENVY)
Beberapa kemitraan ketiga pihak ini di antaranya penyediaan fasilitas dan infrastruktur untuk pelaksanaan bimbingan kepada perusahaan startup oleh BEI.
XCel Asia juga akan memberikan investasi dan melakukan program akselerasi serta pelatihan kepada anggota IDX Incubator guna mengmbangan ekosistem usaha.