Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Traveloka menyatakan ada penurunan jumlah penumpang pesawat ke kota-kota di Kalimantan menyusul munculnya kabut asap yang mengganggu penerbangan.
"Penurunannya hanya bersifat temporary kami meyakini akan balik lagi. Overall Traveloka masih tumbuh," kata President Traveloka Group of Operations Henry Hendrawan di sela acara kerjasama pengisian layanan top-up Brizzi di aplikasi Traveloka di Jakarta, Senin (7/10/2019).
Henry menolak menyebut angka penurunannya, namun ia memastikan kinerja Traveloka tidak berubah karena ada behavior masyarakat membeli tiket pesaway dari offline ke online.
Menyikapi hasil kerjasama dengan Bank BRI melalui kartu Brizzi, Traveloka mengaku akan mengikuti target yang ditetapkan oleh perusahaan jasa keuangan plat merah tersebut.
Baca: Arief Pouyono, Gerindra: Revisi UU KPK Pesanan Para Bandit Pencuri Uang Negara
"Kita ikut target yang expert di perbankan," kata dia.
Baca: Gatot Nurmantyo: Kalau TNI-Polri Dibenturkan, Presiden Akan Kehilangan Dua Tangannya
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis data adanya transboundary haze (asap lintas batas) di wilayah Kalimantan.
Berdasarkan hasil amatan, terlihat juga banyak hotspot kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah perbatasan Kalimantan Barat maupun di wilayah Serawak-Malaysia.
BMKG melaporkan hasil pantauan di Riau ada 201 titik api, Jambi 84 titik api, Sumatera Selatan 126 titik api, Kalimantan Barat 660 titik api, Kalimantan Tengah 482 titik api, dan Kalimantan Selatan 46 titik api.